mobilinanews (Lombok) - Usai sudah 3 hari tes pra musim MotoGP di Sirkuit Mandalika, Indonesia. Hasilnya justru membuat sulit memprediksi siapa favorit di gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia pada 20 Maret 2022 di trek sama.
Beda dengan seri pembuka di GP Qatar awal Maret. Dengan hasil positif di Mandalika, Yamaha kembali jadi favorit di Sirkuit Losail seperti biasanya karena karakter trek itu memang paling menguntungkan Yamaha dibandingkan Honda dan Ducati.
Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli memang hanya tercepat kedua dan keempat di hari terakhir tes Mandalika, Minggu (13 Februari). Tapi, keduanya merasa lega menuju Qatar setelah memutuskan semua part dan material final yang melekat di M1 2022.
Terlebih bagi Quartararo sebagai juara dunia bertahan. Seperti rencana awal, hari terakhir tes ia gunakan untuk mengukir catatan waktu terbaik dengan ban lembut yang bisa dibaca sebagai persiapan untuk sesi kualifikasi.
Kalau sebelumnya ia dan kru bingung dengan kinerja ban lembut itu, hari ini sebaliknya merasa nyaman dengan kompon tersebut. Konon setelah kru mengutak-atik suspensi dan perangkat elektronik M1 2022.
"Perubahannya jauh lebih besar. Tak hanya dalam catatan waktu tapi race pace dengan soft tyre pun sangat positif," ucap Quartararo yang mencetak best time 1:31,074 atau selisih 0,014 detik saja dari Pol Espargaro (Honda) yang tercepat di hari terakhir tes.
Perkembangan signifikan juga diraih Morbidelli setelah beberapa hari bekerjasama dengan tim mekanik barunya. Urutan keempat tercepat di Mandalika, menurutnya, hasil maksimal yang bisa diraih dari hari ke hari. Artinya, ia mulai dapatkan kepercayaan diri di atas M1 2022.
Ke Losail, sah saja Yamaha lagi-lagi jadi favorit. Tapi ke seri Indonesia nantinya, tak mudah untuk mengunggulkan para joki M1.
Honda dan Ducati jelas ancaman serius, terlebih dari Francesco Bagnaia yang di hari terkahir Mandalika ini baru menemukan ritme bermainnya di atas Desmosedici GP22 dengan selisih 0,4 detik dari Honda dan Yamaha tercepat.
Bahkan, bukan tak mungkin ancaman juga datang dari Aprilia untuk setidaknya berebut podium. Gap Aprilia dengan Honda, Yamaha dan Ducati juga tipis-tipis saja.
Yang bisa diperkirakan adalah kesemarakan persaingan di GP Indonesia nanti. Pasalnya, dari urutan tercepat 1 hingga 21 hanya berjarak 0,8 atau di bawah 1 detik per lap. Artinya, rivalitas sengit akan tersaji di baris depan, tengah dan belakang.
Dengan begitu mari berharap Mandalika bukan hanya salah satu sirkuit cepat dan eksotik, tetapi juga trek yang menyajikan pertempuran terbaik di MotoGP.
Akhirnya, siapa yang akan mencetak rekor juara kali pertama di Mandalika? Silakan pasang taruhan secangkir kopi sejak sekarang! (rnp)