mobilinanews (Jerman) - Saat launching tim Mercedes lalu, George Russell bicara sangat hati-hati dan terlihat hormat kepada Lewis Hamilton. Tapi, begitu balapan berlangsung, keduanya akan berperang.
Begitu prediksi eks pembalap F1 Ralf Schumacher yang swkarang jadi pengamat dan komentator F1 di stasiun televisi. Dikutip dari speedweek.com, adik kandung Michael Schumacher itu menilai sikap Russell itu sangat berbeda dibandingkan saat ia jadi pengganti Hamilton di GP Sakhir 2020.
Saat itu Hamilton terpapar Covid-19 dan tak bisa bertanding. Russell sebagai pembalap binaan Mercedes yang dititipkan di tim Williams ditunjuk sebagai pengganti.
Meski kokpit W11 besutan Hamilton saat itu tak sesuai dengan postur tubuhnya, faktanya Russell tampil impresif sejak kualifikasi dan nyaris juara di raceday. Ia dominan dalam balapan, mengalahkan Valtteri Bottas di W11 satunya. Ia gagal juara hanya karena kesalahan pitcrew saat mengganti ban.
Saat itu juga nama Russell melambung. Fans Inggris menuntut Mercedes mendapuk rider Inggris itu ke tim utama. Dan, bagi banyak pengamat, kombinasi Hamilton - Russell akan jadi daya tarik tersendiri karena karakter Russell yang agresif dan ambisius. Ia tak bakal jadi pembalap penurut seperti 5 musim diperlihatkan Bottas.
"Di Sakhir itu sikap Russell sangat beda dengan saat launching. Saat launching ia bersikap sopan dan mengaku ingin belajar dari Lewis. Tapi, saya yakin di saat balapan tak akan seperti itu," tegas Schumacher yang mangaku paham betul potensi yang dimiliki Russell.
"George punya bakat sangat luar biasa. Apakah ia berkembang seperti Lewis masih harus dilihat. Tapi, saya yakin George akan berusaha mengalahkan Lewis sejak awal musim dan ia punya kesempatan tersebut," imbuhnya.
Bottas tak menampik ucapan Schumacher bahwa Russell bisa mengalahkan Hamilton pada beberapa race.
"Tapi, untuk kemenangan dalam satu musim, saya tak melihat celah itu. Bukan hanya George, pembalap mana pun akan sulit mengalahkan Lewis saat ini. Saya melihat dan merasakan hal itu," ucap Bottas yang jadi team mate Hamilton pada 2017 hingga 2021.
Di mata Bottas, Hamilton punya kelebihan membangun setingan mobilnya, mengatur strategi ban, kemampuan ambil keputusan tepat di berbagai macam situasi dan etos kerjanya yang keras dan konsisten. Semuanya menyatu dengan skill dan pengalaman yang ia miliki.
"Meski mengemudikan mesin dan mobil yang sama, saat ini tak ada yang bisa menandingi Lewis. George tentu bisa cepat beradaptasi karena ia sudah lama gunakan mesin Meecedes. Tapi, untuk mengalahkan Lewis di klasemen pembalap. Saya sudah rasakan itu, bisa menang dalam beberapa balapan tapi tak bisa melampauinya dengan segenap kerja keras saya," tambah Bottas, dikutip dari theindependent.com.
Tentu hanya waktu yang akan membuktikan omongan Schumacher atau Bottas yang benar. (rnp)