mobilinanews (Italia) - Livio Suppo nama tenar di paddock MotoGP. Ia mundur setelah 24 tahun ngurusi tim balap. Tapi, sekarang ia balik lagi. Berseragam Suzuki setelah sebelumnya gabung dengan Ducati dan Honda.
Sejak keluar dari Repsol Honda 4 tahun silam, Suppo membangun bisnis motor listrik. Tapi, kerinduan dinladdock MotoGP acap mengusik dan dirindukannya.
"Proposal yang diajukan Suzuki datang pada waktu yang tepat. Setelah 4 tahun berbisnis saya sangat merindukan suasana di paddock MotoGP," kata pria Italia itu yang memulai karirnya dari kelas 125 dan 250 cc bersama tim Benetton Honda.
Naik ke kelas primer, Suppo menjadi tim manajer Ducati selams 11 tahun dan sukses membawa Casey Stoner menjadi juara dunia 2007, satu-satunya sukses Ducati sampai saat ini.
Ia dan Stoner lantas hijrah ke Repsol Honda dengan jabatan selaku Team Principal. Di sini Suppo mereyakan gelar juara dunia kali kedua buat Stoner, pada musim 2011. Saat Stoner pensiun dini, Suppo tetap di Honda dan rayakan gelar 2013, 2014 dan 2016 bersama Marc Marquez.
Selain rasa rindu, kembalinya Suppo ke grid MotoGP juga karena sebuah tantangan yang memang ia sukai. Ia melihat potensi yang dimiliki Suzuki dengan dua pembalap Joan Mir dan Alex Rins. Karena itu ia sudi menyerahkan bisnis yang sudah ia bangun kepada para profesional.
Tantangan tersebut adalah meraih gelar juara dunia bersama Suzuki. Seperti yang sudah diraih Mir pada musim 2020.
"Joan Mir dan Alex Rins dua-duanya punya potensi fight dalam perebutan gelar. Suzuki adalah konstruktor yang berhasil dalam sejarahnya. Menjadi kebanggan dan tantangan istimewa untuk kami bersama meraih prestasi," ucap Suppo yang pekan depan langsung berada di garasi Suzuki pada GP Qatar 2022.
Sejak awal musim 2021, Suzuki memang kehilangan pemimpin sekelas Davide Brivio yang pindah ke F1. Suppo sebagai penggantinya jelas tak kalah kelas. Menarik menunggu bagaimana ia memenej tim setidaknya untuk mencegah Mir hengkang di akhir musim 2022. (rnp)