mobilinanews (Arab Saudi) - Penderitaan tim Mercedes di GP Bahrain bisa jadi semakin parah di GP Arab Saudi pada 25-27 Maret 2022.
Pasalnya, Sirkuit Jeddah dikenal sebagai salah satu trek tercepat di dunia dengan rata-rata kecepatan 250 km/jam dan 79% bagian lintasan menuntut pembalap injak gas secara pol.
Artinya, balapan dengan durasi 50 laps pada raceday GP Arab Saudi sangat menuntut kekuatan tenaga mesin mobil.
Dan, di Bahrain, dari data yang ada tampak top speed Mercedes masih kalah jauh, sekitar 8 km/jam dibandingkan Red Bull. Juga kalah dari Ferrari yang tahun ini memang datang dengan tambahan 30 HP dibandingkan mobil tahun lalu.
Sejumlah pengamat menilai defisit top speed itu datang dari mesin yang digendong W13. Tim F1 yang jadi customer Mercedes (McLaren, Aston Martin dan Williams) juga dikabarkan menilai mesin yang tahun ini dipasok Mercedes kalah power dibandingkan sebelumnya.
Tapi, Direktur Teknik Mercedes James Allison membantah dugaan itu. Menurutnya kekalahan Lewis Hamilton dan George Russell di trek lurus bukan karena faktor mesin, tapi sayap belakang (rear wing).
Perangkat itu yang menjadi sumber utama defisit kecepatan W13. Kalaupun ada pengaruh dari mesin, itu hanya sebagian kecil.
"Jika Anda perhatikan di semua mobil tim saat ini, ukuran sayap belakang kami paling besar. Itu menyebabkan getaran pada mobil saat masuk ke kecepatan maksimal. Besarnya getaran ini pada akhirnya mempengaruhi kecepatan puncak mobil," kata Allison dalam penjelasan lewat video di aplikasi youtube.com.
Sayangnya, dari narasi Allison selanjutnya terkesan Mercedes belum menemukan solusi untuk dibawa ke Arab Saudi yang sudah memulai sesi Free Practice pada Jumat (25/3/2022) esok.
"Tentu saja kami tak sabar menemukan solusinya. Kami di sini maupun yang di pabrik tengah bekerja keras menanggulanginya. Menemukan jalan keluarnya, memasangnya di mobil, menikmati manfaatnya dan berharap membawa kami kembali ke garis depan," harapnya, ya masih dalam tahap harapan.
Melihat karakter sirkuit Jeddah yang lebh membutuhkan power ketimbang Sakhir di Bahrain plus pemaparan Allison maka muncullah prediksi bakal sulitnya Mercedes memberikan perlawanan di Jeddah yang tahun lalu dimenangkan Hamilton.
Di Bahrain kemarin, Hamilton memang finish podium ketiga dan Russell di P4. Tapi, itu diraih karena duet pembalap Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Perez, out dari balapan akibat mati mesin jelang balapan berakhir.
Pada saat kejadian, keduanya berada di posisi 2 dan 4. Artinya, jika tak ada musibah tersebut maka sejatinya Mercedes finish di urutan 5 dan 6.
Di Jeddah akhir pekan ini, seberapa tangguh mereka bisa memberikan perlawanan? (rnp)