mobilinanews (Australia) - Beda dengan dua race terdahulu di Bahrain dan Arab Saudi, kali ini posisi start Charles Leclerc dan Carlos Sainz terpisah jauh. Leclerc pole sitter dan Sainz terlempar ke P9.
Konsekuensinya, Ferrari punya keterbatasan mengatur strategi di garis start GP Australia pada Minggu, 10 April 2022 di Sirkuit Albert Park, Melbourne.
Sebaliknya, dengan skuad Red Bull Racing yang menempatkan Max Verstappen di front row bersebelahan dengan Leclerc dan Sergio Perez di P3 akan start persis di belakang Leclerc.
Tentu mereka lebih leluasa membangun strategi untuk menghambat Leclerc sejak detik pertama, yang akan mempengaruhi detik-detik berikutnya. Bahkan, bisa saja, manuver atau masalah di garis start akan berpengaruh pada hasil akhir.
Setidaknya itulah bayangan situasi esok jika tak ada perubahan posisi start di 3 Besar. Pasalnya, Perez terancam penalti karena tuduhan mengabaikan bendera kuning.
Jika benar ia dipenalti maka duel 1 lawan 1: Leclerc vs Verstappen dipastikan jadi gairah tersendiri. Buat mereka berdua sebagai pembalap sejati maupun penonton.
Leclerc paham bagaimana sulitnya jika dikepung dua RB18. Terlebih jika ada 'tugas spesial' yang diberikan tim buat Perez. Tapi, ia juga sadar tak banyak varian strategi yang bisa dikembangkan jika jadi dikepung 2 driver Red Bull.
"Saya hanya berharap besok melakukan start dengan mulus. Hanya itu yang saya perlukan. Besok apa saja mungkin terjadi, yang pasti saya happy dengan kondisi mobil saat ini. Terlebih pada sirkuit yang di masa lalu sulit kami taklukkan," kata Leclerc.
Sainz yang sejak awal saling mengalahkan dengan Leclerc, tak hanya kecewa namun juga marah dengan hasil kualfikasi yang mengantarnya ke P9. Padahal, ia punya potensi untuk tarung berebut pole.
Kemarahan Sainz muncul karena tim meluncurkan mobilnya ke lintasan tiga menit lebih lambat di sesi Q3. Itu membuatnya tak punya cukup waktu memanaskan ban ke suhu ideal.
Apesnya, saat running memburu waktu tercepat, putarannya terhenti oleh bendera merah (kecelakaan Fernando Alonso/Alpine).
Saat masuk lintasan lagi, eh malah terdapat kerusakan teknis pada Ferrari F1-75-nya yang jelas menggagalkannya kembali berburu waktu tercepat.
"Kalau lagi sial memang ada saja jalannya. Saya kecewa dan marah. Tapi, besok adalah hari yang berbeda dengan cerita yang berbeda," tandas Sainz, yang maksudnya adalah tetap fight dari baris tengah starting grid. (rnp)