mobilinanews (Australia) - Dua kali mogok dalam 3 race awal 2022 membuat Max Verstappen benar-benar kecewa. Juara dunia 2021 itu tegas mengatakan saat ini tak layak bicara kejuaraan dunia.
Kalimat tegas dan pedas pembalap tim Red Bull itu menyusul tragedi di GP Australia pada Minggu (10 April 2022). Verstappen sejak start berada di urutan 2 di belakang Charles Leclerc (Ferrari). Tapi, ia hanya bisa memandang rivalnya melaju semakin jauh dan makin terdepan.
"Saya sama sekali tak bisa melawannya. Kemudian saya hanya bisa merawat ban dan berpikir P2 adalah tujuan paling realistis, tapi akhirnya itu pun hilang. Hasil yang tak bisa diterima," kesal Verstappen.
Mesin terbakar di lap 40, membuat Verstappen harus out dari balapan. Ini kali kedua setelah sebelumnya juga mati mesin di GP Bahrain.
"Jika ingin memperjuangkan gelar maka hal seperti itu tak boleh terjadi. Stop bicara perebutan gelar jika daya tahan mobil belum bisa mereka (tim Red Bull) mampu atasi," lanjutnya.
Team Principal Red Bull Christian Horner tak ingin buru-buru mengklaim kebakaran itu ada kaitannya dengan mesin. Ia pun berjanji hal itu akan diinvestigasi secara mendalam.
Dua kejadian mengesalkan di Bahrain dan Australia ini membuat daya tahan mesin yang digendong RB18 menjadi pertanyaan serius. Tim ini berpisah dengan Honda sebagai pemasok mesin pada akhir 2021.
Tapi, pabrikan Jepang itu tetap membantu Red Bull sebagai konsultan, sementara semua aset Honda F1 di Inggris diteruskan oleh Red Bull di bawah proyek baru Red Bull Power Train (RBPT).
Itu sebabnya di belakang nama tim Red Bull sekarang ini ada singkatan RBPT untuk menggantikan posisi yang tadinya ditempati Honda.
Sejauh ini matinya mesin dua unit RB18 di Bahrain belum diungkap jelas masalahnya. Di Australia hanya mobil Verstappen yang bermasalah, sementara RB18 besutan Sergio Perez sukses ke podium kedua meski kalah telak, 20 detik, dari Leclerc.
Pertanyaannya kini adalah sudah siapkah Red Bull mengambil alih seluruh fasilitas yang ditinggalkan Honda?
Tentu bukan tugas Verstappen untuk menjawabnya. Yang ia tahu dan inginkan adalah perbaikan sesegera mungkin jelang kompetisi masuk seri Eropa mulai akhir bulan nanti.
"Kami sudah tertinggal sangat jauh. Sama sekali tak ada gunanya bicara perebutan gelar," tutup pembalap Belanda itu yang saat ini sudah tertinggal 46 poin dari Leclerc yang solid di pucuk klasemen dengan total poin 71.
Seri berikutnya berlangsung di Sirkuit Imola, Italia, pada 22-24 April 2022 yang notabene kandang Ferrari. Semua menanti apa yang bisa dilakukan Verstappen di sana. (rnp)