mobilinanews (Spanyol) - Serial balap F1 2022 baru berlangsung lima putaran. Tapi, tifosi dan media Italia sudah merasa perlu Ferrari berlakukan team order untuk memudahkan Charles Leclerc menjadi juara. Tentu saja hal itu tak diinginkan Carlos Sainz yang tahun lalu justru mengalahkan Leclerc.
Leclerc yang memimpin kejuaraan sementara sejak seri awal kini berada di puncak klasemen dengan total poin 104. Sedangkan Sainz berada di posisi 5 dengan tabungan poin baru 53. Jauhnya selisih poin kedua driver The Prancing Horse itu membuat tifosi punya alasan untuk menomorsatukan Lecerc dalam kejuaraan. Terlebih karena ia kini diancam Max Verstappen dengan selisih hanya 19 poin.
Bos Ferrari Mattia Binotto sejauh ini belum lakukan team order. Kesempatan Leclerc dan Sainz sama-sama terbuka dengan catatan para pembalap profesional ini paham apa yang harus dilakukan saat balapan, sesuai situasi dan kebutuhan tim.
Atas dasar itu maka bisa diyakini kalau Carlos masih punya kesempatan untuk mengalahkan Leclec di GP Spanyol, Sirkuit Barcelona, Catalunya, pada akhir pekan ini. Hanya kemenangan yang bisa menolongnya terhindar dari posisi pembalap kedua pada race berikutnya. Sekaligus membawanya kembali ke jalur perebutan gelar 2022.
Sainz sadar hal itu. Ia pun punya kapasitas untuk jadi pemenang. Selain paket mobilnya yang mumpuni, ia juga disemangati oleh dukungan penuh penonton sebagai local hero di Barcelona. Kabar terakhir, tiket ke sirkuit dengan kapasisita 140.700 orang itu udah ludes terjual.
"Ini kesempatan saya meraih kemenangan perdana di F1, di depan penggemar sendiri. Saya tahu akan disemanagti penonton dari semua tribun yang penuh sesak. Sayaakan berjuang semaksimal mungkin untuk mendapatkan aplau mereka," ujar Sainz yang belum pernah juara sejak main di F1 pada 2015.
Ya, ini kesempatan buat putra pereli legendaris Carlos Sainz Sr itu. Meraih kemenangan perdana sekaligus untuk menjaga citranya di kubu Ferrari agar terhindar sebagai pembalap kedua.
Dari aspek mobil, F1-75 milik Ferrari sudah terbukti kompetitif musim ini. Dan, dari sisi kemampuannya di dalam kokpit F1-75, performa Sainz juga tak buruk amat dalam 5 seri awal. Ia finish podium 3 kali. Ssialnya dua race lainnya diakhir dengan retire lantaran kecelakaan di trek, insiden yang pastinya tak ia inginkan.
"Sulit memprediksi apa yang akan terjadi paada raceday nanti. Tapi, saya memastikan akan bertarung maksimal meraih posisi terbaik di negeri sendiri, di depan penggemar yang memenuhi sirkuit," tandas Sainz. (rnp)