mobilinanews (Flores) - Sebanyak 20- an legenda balap Indonesia yang tergabung dalam Komunitas Legend Riders akan menjelajahi pulau Flores, Nusa Tenggara Timur selama sepekan pada 24 hingga 29 Oktober mendatang.
Puluhan motor berbagai merek dan tipe milik para peserta touring tersebut diberangkatkan dari pelataran parkir Warung Solo, Jalan Madrasah No. 14, Cilandak Timur, Jaksel pada Kamis (13/10/2022).
Motor dengan kapasitas mesin mulai dari 150cc hingga 1200 cc itu diberangkatkan menggunakan jasa ekspedisi Global Trans milik orang lokal menuju Maumere, Nusa Tenggara Timur.
Untuk diketahui, para peserta Tour de Flores Heritage (TdHF) tersebut merupakan para legenda balap Tanah Air yang berjaya di dalam negeri dan kancah internasional pada era 1980-an hingga 90an.
Para legenda balap yang mengikuti tour bertema "Jelajahi Flores 1001 Tikungan" tersebut di antaranya Chepot Hani Wiano, Rio Sarwono, Fauzi Aldjufrie, Dolly Indra Nasution, Dani Sarwono, Dodo TS, Arie Hermanto, Irwan Rachim, Rimet Za Hendry dan lain-lain.
“Menjelajahi Flores selama sepekan adalah bagian dari komitmen dan program Legend Riders Club ikut membantu pemerintah mengembangkan pariwisata di Tanah Air. Sebelumnya kami sudah menggelar kegiatan serupa ke wilayah Sumatra, Bali, dan lain-lain,” ujar Fauzi Aldjufrie, salah satu dedengkot Legend Riders yang juga seorang pereli senior.
Selain menguji nyali di jalanan Flores, para riders juga akan mengunjungi pusat-pusat peradaban tua di Flores sebagai bagian dari promosi budaya mulai dari Kota Renya Larantuka (sebagai peninggalan satu-satunya kerajaan Katolik di Indonesia), kampung adat Wologai (Ende), kampung adat Tutubhada (Nagekeo), kampung megalitik Bena (Ngada), situs Homo Floresiensis di Liang Bua (Manggarai) hingga Warloka/Golo Mori (Manggarai Barat).
Terkait hal ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Nagekeo menyatakan siap menyambut kehadiran para Legend Riders, yang akan menjelajahi Flores selama seminggu pada akhir Oktober ini.
Pemda Nagekeo menawarkan para Ledend Riders berkunjung ke destinasi-destinasi wisata yang dengan serius dipromosikan oleh Pemda. Antara lain ke Desa Wisata Pajorejo di sisi barat daya Gunung Ebulobo dan Pulau Kinde di pantai Kaburea.
Desa Wisata Pajoreja terletak di kaki Gunung Ebulobo di ketinggian 600 MDPL. Desa ini menawarkan nuansa sejuk dan tenang. Pemandangannya indah ke sisi selatan Pulau Flores, dengan deru Laut Sawu yang memberikan nuansa kedamaian di bawah naungan kabut pagi dan senja dalam memberikan warna kehidupan.
Pengunjung yang ingin mendaki Gunung Ebulobo, bisa menikmati hangatnya air di tempat pemandian alam Lowo Aebana dan mengunjungi lokasi sejarah "air wudu alami ratusan tahun" peninggalan agama Islam.
Di desa ini, sebagaimana dituturkan oleh Sil Teda, dari Pemda Nagekeo, sudah diperlengkapi dengan sarana wisata yang memadai seperti kamar dan tempat tidur yang nyaman.
Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do, M.Kes. sangat bergembira untuk bertemu dengan para Legend Riders di sana.
Adapun Pulau Kinde sudah masuk dalam rencana Pemerintah Pusat, dalam hal ini, Kementerian Pariwisata dan Bapenas untuk menjadi pilot program Rencana Induk Pariwisata Nasional (RIPARNAS) yang baru.
Dalam mengembangkan pembangunan pariwisata, pemerintah hendak melakukan dua pendekatan, yakni pendekatan pembangunan kepariwisataan yang holistik dari darat ke laut dan pendekatan pembangunan kepariwisataan dari laut ke darat. Pulau Kinde dipandang cocok untuk mengembangkan konsep pembangunan pariwisata yang holistik.
Sambutan yang antusias ini jelas merupakan implementasi dari semangat atau visi dasar dari Kabupaten Nagekeo yang menempatkan posisi dirinya untuk mendapat perhatian dari para wisatawan.
Dengan letaknya di tengah Pulau Flores, dan dengan gaung tagline the heart of Flores, Pemda Nagekeo menyambut baik kehadiran para Legend Riders ini.
Menanggapi tawaran dari Pemda Nagekeo, Alex Dungkal, selaku Ketua Penyelenggara Tour de Flores Heritage (TdFH) mengatakan sangat bergembira dan mengapresiasi semangat serta respons positif dari Pemda, Bupati Don dan seluruh jajaran pemerintahannya. Visi atau semangat Pemda ini, kata Alex, sesuai dengan semangat panitia dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
“Kami tentu sangat bergembira dengan penerimaan yang dilakukan dengan tangan terbuka dari Pemda Nagekeo,” kata Alex Dungkal ketika dimintai tanggapannya di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Soal tawaran itu, kata wartawan senior ini, “Kita akan menyesuaikan dengan kondisi yang ada, waktu yang tersedia, kesiapan semua pihak. Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini harus dilayani. Harapan Pemda dan kenyamanan para Legend Riders,” tambahnya.
"Yang pasti, para Riders akan bersiap membantu Pemda dengan rencana-rencananya." pungkas Alex Dungkal. (Rikard)