mobilinanews (China) - Kehadiran Guanyu Zhou di grid F1 2022 bersama tim Alfa Romeo memberi dampak bisnis luar biasa buat China. Banyak sponsor menanti aksinya di depan fans China. Begitu pun antusiasme penonton. Akankah ia tampil di negeri sendiri untuk kali pertama?
Pertanyaan itu yang bikin pusing Liberty Media sebagai pemilik event F1.
CEO F1 Stefano Domenicalli pun tak kalah pusing untuk menginstal ulang kalender musim 2023. Tak lain karena China dari aspek komersial adalah lahan sangat basah buat F1 dan para sponsornya. Belum lagi sponsor lokal yang sudah menanti kehadiran F1 dan Zhou di depan publik sendiri.
Terkait Covid-19, China tak menggelar F1 di Shanghai pada 2020, 2021 dan 2022. Untuk musim 2023, F1 sudah memasukkan China sebagai penyelenggara.
Sialnya, akhir tahun lalu China kembali diserang virus Covid-19. Akibatnya, dengan kesepakatan bersama, jadwal China sebagai tuan rumah seri keempat 2023 pada 16 April 2023 dihapus F1 pada 2 Desember lalu, saat China dalam situasi lockdown dan mengharuskan pendatang menjalani karantina.
F1 dan Portugal lantas sepakat mengisi slot yang kosong itu.
Ternyata China dengan cepat mampu mengatasi Covid. Kompetisi sepakbola dan basket digelar dengan kehadiran penonton.
Fakta itu membuat Juss Event sebagai promotor GP China berkirim surat kepada F1 dan Liberty Media agar masuk kembali ke kalender 2023.
Permintaan yang sulit ditolak F1 mengingat China sebagai pasar menggiurkan dalam banyak hal. Terutama itu tadi, sponsor dan populasi penonton.
Sejumlah media menyebut dalam pekan ini F1 akan bicara dengan Portugal untuk mengembalikan slot penyelenggaraan kepada China. Upaya yang pastinya tak mudah karena Portugal juga sudah terlanjur bikin persiapan.
China sendiri tak keberatan jika jadwal mereka digeser ke Oktober usai GP Qatar (8/10). Tapi, itu seperti mustahil dilakukan Manajemen F1 pimpinan Domenicali. Sebab, usai Qatar, F1 diplot menuju GP GP AS (22/10) dan GP Meksiko (29/10). Urusan logistik bakal repot untuk diatur ulang.
Dan, satu hal lagi, saat ini seri F1 sudah sebanyak 24 putaran dan mustahil untuk menambah seri tambahan.
Jika F1 ingin memaksakan China masuk kalender lagi maka tak ada solusi kecuali mengembalikan jatah semula pada April. Mungkin dengsn ganti rugi yang besarnya bisa suka-suka Portugal.
Jika China jadi tuan rumah pada tahun ini maka inilah kali pertama GP China diramaikan oleh local hero, Guanyu Zhou di atas Alfa Romeo bermesin Ferrari. (rnp)