mobilinanews (Prancis) - Marc Marquez tampil memukau meski gagal finish pada main race GP Prancis. Ia puas pada diri sendiri, tapi belum puas pada performa RC213V maupun sasis Kalex yang memungkinkannya tarung di zona podium.
Pembalap.andalan Repsol Honda itu jatuh saat berada di zona podium. Ia disalip Jorge Martin (Pramac Ducati) dalam perebutan P2. Saat coba menyalip ulang, ia terjengkang bersama motornya. Kali ketiga di akhir pekan GP Prancis.
"Dari sisi hasil akhir memang tak bagus. Tapi, dari sisi saya sendiri sebagai pengendara, sangat puas. Karena saya secara fisik sudah oke dan bisa bawa motor seperti dulu lagi. Ngerem lebih dalam dan sliding saat menikung. Sudah sangat lama saya tak bisa lakukan gaya ini. Saya pun sudah fight dengan pembalap baris depan," kata Marquez seperti dikutip dari motorsport.com
Riding style itulah yang bikin ia puas secara pribadi, bukan karena motornya. Ia memang kecewa tak bisa finish hanya satu setengah lap sisa, terlebih karena kerja keras tim sejauh ini.
"Tapi bisa bertanding dengan cara yang saya suka, itu membangunkan lagi kepercayaan diri. Ketika dalam situasi sulit selama ini Anda sangat mudah kehilangan kepercayaan diri. Race ini sangat menyenangkan meski tak finish. Saya lebih suka jatuh saat fight di zona podium dibandingkan finish urutan 10. Sangat menikmati balapan ini namun tetap saja saya masih harus meningkatkan diri lagi."
Soal sasis Kalex yang ditengarai sebagai sumber kekuatannya di GP Prancis, sekali lagi ia menegaskan performa di Sirkuit LeMans lebih karena mentalitas bertandingnya yang mulai pulih.
Sasis buatan Jerman yang disewa Honda itu menurutnya hanya membawa perbedaan kecil. Belum menjadi gamechanger, pengubah permainan.
"Itu bukan solusi," tandas Marquez dengan mengambil bukti ia dan rekan setimnya, Joan Mir, terjengkang 6 kali di LeMans. Masing-masing 3 kali.
"Mir pakai sasis yang sama. Ia juara dunia (2020) tapi Anda lihat ia sangat kesulitan. Ia berada di belakang dan juga kecelakaan."
Ia pun meminta Honda untuk terus meningkatkan kemampuan RC213V. Bukan hanya agar semakin kompetitif tapi juga semakin safe buat semua rider Honda nantinya.
"Selama ini Honda selalu teratas dalam peringkat jumlah kecelakaan MotoGP setiap tahunnya. Kami masih tetap perlu mengembangkan diri," tandasnya. (rn)