mobilinanews (Spanyol) - Musim kompetisi 2023 belum juga separohnya terselenggara. Tapi, bos Red Bull Racing sudah meminta Sergio Perez 'bangun tidur' dan melupakan piala juara dunia 2023, juga melupakan rivalitas dengan Max Verstappen.
Untuk kali.kedua dalam dua seri beruntun, Perez mendapat komentar pedas dan pahit agar tak lagi bermimpi. Pertama saat kecelakaan di sesi awal kualifikasi GP Monaco lalu dan gagal meraih poin. Berikutnya di kualifikasi GP Spanyol.kemarin yang gagal lolos ke sesi Q3 dan memulai balapan hari ini dari posisi 11.
Start 11, namun potensi meraih podium ketiga masih ada mengingat reputasi RB19 yang super cepat tahun ini. Terlebih karena banyak slot menyalip di Sirkuit Barcelona, tambah pula zona DRS-nya yang panjang.
Sayang, kemungkinan itu tak lagi masuk pertimbangan Helmut Marko, Senior Advisor Red Bull Racing yang sangat berpengaruh dalam tim. Di mata Marko, performa Perez yang turun drastis pada 3 race terakhir bukan karena faktor mobil.
"Tak lain karena ia lebih memikirkan perebutan gelar melawan Verstappen, terlalu berambisi meraih gelar tahun ini.Ia merusak permainannya sendiri," reaksi Marko saat Perez gagal menembus 10 Besar di kualifikasi GP Spanyol.
Ini kali kedua beruntun pembalap Meksiko itu jeblok di QTT. Sebelumnya terjadi di GP Monaco, pada trek dalam kota yang teorinya menjadi seri yang menguntungkan Perez dengan gelar julukannya sebagai pembalap spesialis trek dalam kota. Tapi, faktanya, untuk lolos Q1 saja akibat kecelakaan dan gagal meraih poin saat balapan.
Marko tak salah menilai. Usai.menjurai GP Azerbaijan yang berlangsung di trek dalam kota Baku, Perez hanya tertinggal 9 poin dengan juara dunia bertahan Verstappen.
Setelah itu Perez mengumbar ambisi dan keyakinannya menjadi juara dunia dan berharap tim memperlakukannya sama dengan Verstappen.
Pikiran itu yang menurut Marko mulai merusak gaya tarung Perez. Itu terlihat di GP Miami, AS. Perez sangat termotivasi memenangi balapan setelah meraih pole position, sementara Verstappen start dari P9. Nyatanya, Verstappen tak hanya menyusul, tapi juga mampu mengalahkan Perez di garis finish. Perez dipermalukan di depan banyak penggemarnya yang berdatangan dari Meksiko, begitu pun warga Meksiko yang tinggal di AS.
Difavoritkan jelang seri Monaco, nyatanya bencana yang datang. Saat itu Marko sudah berkomentar kalau driver keduanya itu terbebani oleh perebutan poin di klasemen, terutama setelah hasil menyakitkan di Miami.
Hal hampir serupa terjadi di Spanyol. Dalam posisi tertinggal 39 poin atas Verstappen. Gap yang sangat mungkin bertambah tebal usai race GP Spanyol malam nanti.
Marko pun menganjurkan Perez untuk me-reset kejuaraan dunia dan keinginan membuktikan bisa kalahkan Verstappen dari pikirannya. Bangun dari tidurnya dan lupakan mimpi jadi juara dunia.
"Ia harus lebih fokus pada balapan, pada dirinya sendiri. Tak lagi memikirkan title dan Verstappen. Dengan begitu saya berharap ia bisa bangkit secepatnya," kata pemimpin berusia 80 tahun itu, dikutip dari SkyDeutchland. (rn)