mobilinanews (Riau) - Kadang niat baik untuk berjuang bisa datang belakangan. Biasanya muncul setelah melihat kondisi suatu keadaan yang memprihatinkan. Di situlah timbul keinginan untuk bisa berbuat baik agar bisa memperbaiki kondisi tersebut.
Tepatnya ada panggilan jiwa. Perasaan inilah yang dialami Wendi Sofyan. Pemerhati sekaligus pelaku otomotif berasal dari Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau ini miris melihat kondisi motorsport di Negeri Lancang Kuning dalam beberapa tahun terakhir.
"Dulu pebalap motor Riau itu sangat disegani di Sumatera karena punya prestasi. Sekarang coba aja liat, nyaris tak terdengar nama pebalap Riau yang naik podium juara," ungkap pria berusia 32 tahun ini melihat situasi terkini.
Wendi tentunya tak asal bicara. Sebab suami dari Winda Oktaviani ini tau persis keadaan di daerahnya. Bahkan melalui klub W2 TapakLapan yang dibentuknya, cukup banyak event balap yang pernah digelar. "Jadi penyelenggara Kejurnas MotoPrix tahun 2012 hingga 2015. Hanya tahun 2016 saja yang absen," sebut Wendi, ayah sepasang anak.
Bahkan pengusaha yang domisili di Bangkinang ini pernah menjadi Ketua Korwil IMI Kampar selama 3 tahun. "Tahun 2016 gak lagi karena konsen ke bisnis. Tapi kenyataan prestasi pembalap dan jumlah event yang digelar merosot," prihatin Wendi, Manager W2 TapakLapan Racing Team.
Maka terpanggillah keinginan buat memajukan motorsport di Riau. Bagaimana caranya? "Teman-teman mendorong saya untuk maju sebagai Kandidat Ketua Pengprov IMI Riau periode mendatang," sebut Wendi yang mendapat support dari beberapa klub otomotif di Riau.
Ada keinginan kuat yang berubah menjadi sebuah tekad. "Agar bisa meningkatkan prestasi pebalap daerah ke ajang nasional. Selain itu, meningkatkan kualitas event road race, grasstrack, drag race dan drag bike. Itu yang memiliki potensi tinggi di Riau," urai Wendi-Winda, inisial dari W2.
Hal lain yang menjadi perhatiannya yaitu agar dimudahkan segala hal yang menyangkut dengan atlet balap dan tidak mempersulit klub sebagai penyelenggara event. "Harusnya dibantu, jangan dijadikan objek," pungkas Wendi.
Wah, petahana Agung Nugroho mendapat saingan keras nih. (BangVe)