mobilinanews (Jakarta) – Bagi banyak orang khususnya management serta staf PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dan para komunitas Yamaha R Series yang aktif berlaga di kancah balap Yamaha Sunday Race, nama Supriyanto sangatlah kental sebagai sosok yang membara dengan semangat yang pantang kendur untuk memajukan ajang balap di tanah air.
“Pak Supriyanto adalah orang yang memiliki energy besar dan di dunia balap membutuhkan karakter berapi-api seperti yang dimiliki oleh beliau. Kalau saya hanya pengetur strategi saja tapi jika harus implementasi seperti yang pak Supri lakukan saya belum tentu mampu. Satu hal yang kami terapkan dan juga diterapkan ke pak Supri, tim harus bisa mendebat pertanyaan serta argument dengan logika yang baik, jika bisa memberikan paparan, silahkan jalankan,” ujar M. Abidin Genera Manager YIMM kepada mobilinanews.
Sosok dengan semangat serta energy yang besar seperti yang dimiliki pria berdarah Kalimantan ini, juga menjadi sebuah guidance bagi Kadek Suma Adnyana Putra yang dipercaya oleh YIMM menempati posisi Manager Motorsport YIMM.
Pria Bali ini justru memiliki keterikatan lebih dalam lagi dibandingkan dengan apa yang Abidin-san rasakan. Kadek Suma yang memulai karir di devisi yang sama dengan Supriyanto dan telah mengenalnya selama 13 tahun, mengerti sekali watak sang atasan yang kini memilih berkarir di property di Kalimantan Timur.
“Beliau terbilang tegas dan tidak pelit ilmu. Banyak hal yang diajarkan dari beliau kepada saya. Pak Supri orangnya lengkap, bisa jadi orang tua, bisa jadi teman dan blak-blakan. Gebrakan yang berhasil dilakukan olehnya yaitu mengumpulkan sebanyak mungkin networking sehingga Yamaha khususnya di balap semakin ramai. Sangat diluar pakem dia kan seorang bos, tapi tidak sungkan turun kebawah untuk mengetahui situasi di lapangan serta mencari banyak input langsung agar dapat segera melakukan koreksi untuk membuat dunia balap semakin baik kedepannya,” ujar Kadek Suma.
Perjalanan panjang Kadek Suma yang turut dibawa oleh sang manager ke Jakarta, menjadi awal tongkat estafet kepemimpinan. Dalam proses pengajuan pengunduran diri Supriyanto yang membutuhkan waktu selama 2 tahun ini, Supriyanto dan managemen YIMM pun mematangkan Kadek Suma untuk dapat mengambil alih jabatan dengan tenaga yang sama seperti sang tutor.
“Pesannya teruskan apa yang telah bersama-sama kita bangun. Saya sangat salut sama beliau, kategorinya kan sudah agak berumur namun semangatnya tiada tanding. Saya akan berupaya untuk terus memajukan dunia balap di Indonesia seperti apa yang telah dilakukan oleh pak Supri,” pungkas pria yang sangat rendah hati dan mengaku masih PJS (pejabat sementara) serta belum resmi menjabat.
Selamat kepada Kadek Suma, salut untuk Supriyanto yang telah berhasil membesarkan gairah balap di Indonesia yang semakin maju dan terdepan atas prestasi para pebalapnya.