mobilinanews

Protes Ditolak, P-Five Racing Kirim Surat Banding ke IMI Pusat Tadi Pagi

Selasa, 30/03/2021 18:54 WIB
Protes Ditolak, P-Five Racing Kirim Surat Banding ke IMI Pusat Tadi Pagi
Rio Saputro, dikenal sebagai pembalap yang memiliki attitude bagus, sopan dan karakter terpuji di lintasan balap. (foto : bs)

mobilinanews (Jakarta) - P-Five Racing Team akhirnya memutuskan melakukan Banding ke IMI Pusat, terkait hukuman penalti 60 detik yang dijatuhkan kepada pembalap Rio Saputro pada race ITCR 1500 di Sentul International Circuit (SIC), Bogor, Minggu (28/3/2021) kemarin.

Surat Banding telah dikirimkan kepada IMI Pusat pada Selasa (30/3/2021) sekira pukul 10.00 WIB oleh Anang Hendriana selaku Entrant didampingi Irjen Pol (P) Anang Boedihardjo sebagai manajer tim P-Five Racing, dengan menyerahkan Rp 10 juta sebagai jaminan sesuai aturan IMI. 

"Kami tempuh langkah Banding, menyusul ditolaknya protes kami terkait sanksi penalty 60 detik yang diberikan Rio Saputro karena dianggap lakukan pelanggaran overtake dan kerb. Selain pembalap kami tidak merasa melakukan pelanggaran tersebut, juga ada kejanggalan dan keanehan dalam pemberian sanksi penalti tersebut," ujar Irjen Anang.    

Sanksi untuk Rio, lebih dulu dijatuhkan saat berlangsung sesi QTT hari Sabtu (27/3/2021). Pihak Steward of The Meeting menunjukkan foto di mana 4 ban mobil Rio berada di atas kreb, pihak P-Five Racing bisa menerima dengan lapang dada. Meski saat itu Rio mencetak waktu tercepat QTT dan Superpole, yang akhirnya melorot karena sanksi penalty. 

"Tetapi untuk hukuman penalti 60 detik pada saat race, Rio merasa tidak pernah melanggar seperti yang dituduhkan (menghajar kerb) maupun saat melakukan overtaking pembalap lainnya. Maka Rio sangat keberatan," ungkap Irjen Anang. 

Hasil pengecekan oleh tim P-Five, dari rekaman on board yang dipasang di mobil Rio, sampai dengan  lap 4 tidak ditemukan adanya pelanggaran Rio keluar lintasan saat overtake.

Kemudian, didukung lagi dari rekaman kamera on-board yang ada di mobil Fitra Eri, yang sempat terlibat fight, dipelototi dari lap 1 sampai dengan  6, semua clear untuk Rio. Overtaking setelah lap 5 tidak ada lagi karena pada lap tersebut telah berada di posisi ke-2 dibelakang Avila Bahar. Sementara Fitra Eri di posisi ketiga.

Surat protes oleh Entrant tim P-Five Racing dimasukkan pukul 12.30, dan sampai dengan 14.00 WIB, tidak ada kabar sama sekali dari COC maupun Steward terkait protes tersebut. Untuk melakukan protes, harus membayar Rp 5 juta. Sekitar pukul 15.00 WIB, baru datang surat dari Steward bahwa protes ditolak.  

"Yang membuat kami cukup kaget, Steward tidak  memberikan bukti foto atau rekaman video tentang pelanggaran yang dituduhkan kepada Rio. Alasannya, tidak ada kewajiban untuk menunjukkan bukti tersebut kepada pihak pembalap yang dianggap melakukan pelanggaran," terang Irjen Anang.

Dengan telah dikirimkannya Surat Banding kepada IMI Pusat, segera akan dibentuk tim Panel, biasanya diisi oleh 3 orang yang dinilai kompeten dengan persoalan yang akan dibahas dan dianggap sosok yang netral. 

"Kami berpendapat, tim panel dalam banding nanti pasti akan minta bukti pelanggaran yang dilakukan Rio Saputro, saksi, termasuk saksi ahli, dan kami akan mengajukan bukti pembanding yang kami miliki. Semoga sidang akan berjalan dengan fair," lanjutnya.

Lebih lanjut Irjen Anang mengatakan, kalau memang bukti yang ditunjukkan pihak COC dan Steward sangat kuat sementara bukti pembanding kami dianggap lemah, akan serahkan keputusan kepada hakim/tim panel. 

"Tapi kalau memang bukti pembanding kami cukup kuat dan menurut peraturan yang ada Rio juga tidak masuk dalam katagori melanggar, tapi sanksi tetap berjalan, sampai mana pun akan saya kejar, tidak hanya sampai IMI Pusat," beber Irjen Anang.

Semua ini, tambahnya, dilakukan bukan untuk kepentingan Rio semata. Tapi mencari keadilan dan untuk kepentingan bersama para pembalap lainnya yang tidak menutup kemungkinan akan mengalami nasib sama seperti Rio Saputro.

Sementara itu, Renzi Latumahina salah satu dari 3 steward (dua lainnya adalah Rabindra Soeparto dan Usep Garnita) yang bertugas di round 1 ISSOM 2021 mengatakan bahwa pihaknya bukan tidak merespon surat protes tim P-Five.

"Tapi kami bahas bertiga, termasuk berkonsultasi dengan COC. Kami juga bertemu dengan entrant maupun pembalapnya. Hanya saja, kenapa kami tidak bisa menunjukkan foto atau video dimaksud, selain dalam aturannya tidak wajib. Juga event saat itu masih berlangsung, sehingga kami memang tidak bisa fokus hanya mengurus protes tersebut," ungkap Renzi.

Menurut Renzi lagi, saat itu situasinya tidak memungkinkan jika harus saling adu bukti dan argumen masing-masing. "Sampai tengah malam pun, saya kira belum tentu ketemu. Maka, adalah langkah bagus jika kemudian pihak P-Five Racing melakukan Banding ke IMI Pusat," lanjutnya.

Dengan melakukan Banding tersebut, lanjut Renzi, nantinya akan dibentuk Tim Panel Banding, dipanggil pihak-pihak terkait, alat bukti, hearing/pemeriksaan yang dimungkinkan untuk mendapatkan kebenaran materiil.   

"Saya kira, kans Rio masih terbuka. Bisa 50-50. Jika Rio menang Banding, seluruh urusan adminitrasi (uang protes Rp 5 juta dan uang jaminan banding Rp 10 juta) akan dikembalikan," ungkap Renzi. 

Seru juga jika Tim Panel Banding bisa bekerja kurang dari 3 bulan. Sehingga, hasilnya sudah bisa diketahui sebelum bergulir round 2 ISSOM 2021 dijadwalkan Juni mendatang usai Lebaran. (tim mobilina)


 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo