Ini Livery Mobil Karya Pandu Pradana Yang Tak Sempat Dipakai Balap di Sentul!
mobilinanews (Jakarta) - Selain sebagai pembalap Mercedes One Make Race Championship (MOMRC) di Sentul International Circuit, Bogor, Pandu Pradana juga dikenal sebagai sosok yang suka mendesain grafis (livery) mobil balap.
Pandu Pradana ternyata juga telah menyiapkan livery baru pada mobil Mercy-nya untuk putaran 2 ISSOM 2021, 12-13 Juni lalu.
Livery dengan dominan warna kuning dengan imbuhan bendera start pada bagian belakang, juga diselipkan nuansa humanis gambar eksekutif muda siap melepas jas-nya berpacu dengan seekor anjing.
Tak lupa, logo GT Radial side bumper depan sebelah depan, sebagai sponsor setia baik untuk Pandu sebagai pembalap dan sebagai sponsor event MOMRC kolaborasi dengan bang Yudi.
"Jadi, seminggu sebelum putaran 2 ISSOM kemarin, mobil itu telah selesai dikerjakan tim saya dari Fokus Selaras untuk urusan cutting stikernya dan diantar ke rumah Pandu di Pakubuwono, Kebayoran Baru," ungkap Yanto Herlambang, sahabat kental Pandu kepada mobilinanews.
"Saya hanya pasang cutting stiker. Tapi desain dan livery, dari Pandu. Hampir semua mobil hasil desain dia, cutting stikernya di saya. Dan, ciri khas desain Pandu adalah garis tegas agresif berkiblat ke Eropa, pada balap mobil touring DTM dan BTCC," sambung Yanto yang telah temenan dengan almarhum sejak muda di komunitas VW Beetle.
Soal dominasi warna kuning, lanjut Yanto sosok yang identik dengan mobil VW ini, karena per musim ini Pandu direkrut Gaspoll Racing Team milik Tomi Hadi dengan ciri khas aksen warna kuning pada seluruh mobilnya.
Selain itu, dituturkan Yanto, sudah banyak livery mobil balap di sirkuit Sentul merupakan karya Pandu yang memang memiliki latar belakang desain grafis.
Terkait hobinya dengan otomotif, menurut Yanto, itu sudah sejak dari remaja. "Dari dulu, kalau menggambar di kertas pun, pasti mobil," lanjutnya.
Sayangnya, desain/livery terbaru pada mobil Mercy yang telah dirampungkan dan sudah nongkrong di garasi rumahnya, nggak sempat dipakai balap di Sentul karena sang maut menjemputnya lebih cepat melalui virus Covid-19 yang menggerogotinya, Selasa, 22 Juni lalu. (bs)
