mobilinanews

Tips Perawatan Mobil Ala Rifat Sungkar : Jangan Sampai Bahan Bakar Kurang 1/2 Tangki, Beresiko!

Kamis, 09/09/2021 19:14 WIB
Tips Perawatan Mobil Ala Rifat Sungkar : Jangan Sampai Bahan Bakar Kurang 1/2 Tangki, Beresiko!
Rifat Sungkar, tidak pernah membiarkan tangki bensin mobilnya separoh kurang karena beresiko. (autonetmagz.com)

mobilinanews (Jakarta) - Pada dasarnya, merawat kendaraan adalah kewajiban dari onwer (pemiliknya). Maka itu, pemilik kendaraan harus memiliki buku panduan dari dealer/pabrikan yang isinya mulai soal garansi, fitur keselamatan dan seluruh spesifikasi umum. Ini judul dasar di buku manual dan harus dipatuhi.

Rifat Sungkar selaku Brand Ambassador Mitsubishi yang seorang perally senior, praktisi otomotif hingga Wakil Ketua Umum Mobilitas IMI Pusat menyampaikan hal di atas sebagai prolog Tips Merawat Kendaraan pada "MMKSI Virtual Interview" di Jakarta, Kamis (9/9/2021) sore.

"Sayangnya, sering sekali ketika kita membeli kendaraan, kita berpikir sudah tahu apa yang kita ketahui selama ini terhadap kendaraan tersebut. Padahal, hampir setiap saat, setiap tahun, fitur-fitur setiap kendaraan itu selalu berubah, berbeda dan ada yang baru," ungkap Rifat Sungkar. 

Contohnya, lanjut Rifat, fitur keyless dan smart entry. "Ini banyak yang nggak tahu prosedur penggunaannya. Akhirnya, masalahnya, ya menjadi seperti baterai kurang energi," ungkap Rifat.

Terkait tips merawat kendaraan, menurut Rifat, selalu punya kunci tips “POWERS”. Yang kalau dirinci, P untuk petrol dan paper, W untuk water, R untuk rubber dan S untuk safety.

"Kali ini, kita masuk ke P yakni Petrol. Ini selalu jadi kebingungan pemilik kendaraan. Banyak yang bingung karena tidak paham yang cocok untuk kendaraannya. Padahal, itu juga sudah tercantum di buku panduan kendaraan," terang Rifat.

Misalnya kendaraan tersebut harus memakai Pertamax, ya jangan diminumin dengan Pertalite apalagi Premium. Karena secara kandungan oktannya berbeda.

"Lalu, apakah boleh memakai bahan bakar dengan merek berbeda? Misalnya, bahan bakar merek P dengan S. Menurut saya, boleh saja jika kita dihadapkan pada situasi emergency. Namun yang utama dan harus diperhatikan, selama bahan bakar tersebut dengan oktan sama," beber Rifat.  

Tiba-tiba merek Y yang biasa dipakai untuk kendaraan nggak ada, ketemunya merek Z. Kalau untuk emergency boleh saja.

"Lalu, bagaimana kalau menambah oktan dengan cara mencampur, itu tidak baik karena struktur bahan bakar dari mineral dan kimia, tingkat oksidasi hingga oksigen itu bisa jadi tidak jadi senyawa. Jadi harus berpikir panjang untuk pencampuran jenis bahan bakar ini," kata Rifat.

Terakhir Tips dari Rifat Sungkar terkait bahan bakar. "Saya punya kebiasaan gak pernah membiarkan isi tangki bensin di bawah setengah. Kalau kurang dari setengah, apalagi cuma 1/4 isi tangki, kemungkinan kerak dan kotoran yang ada tangki bagian bawah, masuk ke filter dan bisa menyebabkan mobil mogok, Saya pernah mangalami itu, tapi di mobil rally. Jangan sampai ya gaes," pungkas Rifat Sungkar. (bs)

 
 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo