mobilinanews

Ini Cerita Faryd Sungkar Pimpinan Perlombaan WSBK di Sentul, Apakah Mandalika Sudah Siap?

Minggu, 17/10/2021 21:08 WIB
Ini Cerita Faryd Sungkar Pimpinan Perlombaan WSBK di Sentul, Apakah Mandalika Sudah Siap?
Para pembalap bersiap start pada GP500 di Sentul International Circuit, Bogor tahun 1996. (foto : ist)

mobilinanews (Jakarta) - Pelaksanaan WSBK (World Superbike) 2021 Mandalika Indonesia tinggal menghitung hari. Tepatnya, 19-21 November 2021. Bahkan seminggu sebelumnya juga akan dilangsungkan event besutan Dorna Sport, ATC (Asian Talent Cup) di sirkuit yang dikabarkan sudah hampir rampung pembangunannya itu. 

Waktu yang sangat dekat dan singkat. Apakah para petugas lomba, marshall dan sebagainya sudah disiapkan? Berikut ini penuturan Faryd Sungkar yang menjadi Wakil Pimpinan Perlombaan WSBK (1994-1996) dan GP500 (kini MotoGP) tahun 1996 dan 1997 di Sentul International Circuit, Bogor.   

"Tahun 1994-1996, dan GP500 1996, saya menjadi Wakil Pimpinan Perlombaan. Saat itu, Pimpinan Perlombaannya Richard Hendarmo. Baru tahun 1997, saya Pimpinana Perlombaan WSBK dan GP500.

Saat itu persiapan sirkuit sudah jadi, semua sudah lengkap, marshall pun sudah jalan dari tahun tahun sebelumnya. Namun pada saat event mau jalan, pada 3 bulan sebelumnya setiap seminggu atau dua minggu sekali, kita remaining marshall-marshall, posisinya di sini bagian bendera, marshall tukang sapu, marshal resque. Termasuk mengecek sarung tangan rescue yang tahan api.

foto : motorplus/indra gt

Kemudian di tikungan yang ada gravelnya, kami siapkan alat penarik motor atau yang bisa didorong-dorong ke gravel kan bisa. Apakah ada ganjalan roda depan diikat, atau menggunakan lempengan besi untuk menariknya. Nah, remaining hal-hal seperti itu sudah kami lakukan 3 bulan sebelum event. 

Menyiapkan mobil pengangkut motor jika terjadi insiden di sebuah tikungan, kan harus dibawa dan dibalikkan ke paddock. Para marshall, harus selalu siap dalam kondisi berdiri. 

Jadi itu bukan pas balapannya, namun harus dilakukan simulasi seolah-olah sedang ada balapan. Kalau nyungsrep ke gravel, bendera apa saja yang harus disiapkan dan dikibarkan.

Paling tidak 3 pos yang aktif paling dekat saat insiden terjadi, setelah pos 5-6, di pos 6 bendera apa yang dikibarkan. Di pos 5, 4 da 3, apa. Hal - hal ini sangat krusial, karena bendera itu matanya pembalap. 

Menurut saya, tidak semudah seperti apa yang dilihat dan dalam pikiran. Di pos 1, siapa yang pegang HT (handy talki) siapa. Kalau saya hitung, dalam sirkuit, petugas marshall itu bisa 400 orang lebih.

Iya, sesuai permintaan dari Dorna (penyelenggara GP500), dan Superbike (WSBK) dulu Flamini penyelenggaranya. Jadi kita simulasinya seperti itu. Kayak ada mau balap tapi hanya simulasi, itu sangat penting. Sehingga pas race beneran, membuat tidak kagok.

Saat itu, orang-orang yang kita rekrut kan tinggalnya di sekitar sirkuit Sentul. Seleksinya terus-menerus dan ketat. Kalau kita anggap nggak bisa ganti, nggak bisa ganti, sampai benar-benar dapat orang yang bisa.

Lalu, soal pemadam kebakaran adanya di mana, siapa yang ambil. Di Sentul ditaruh di atas tembok, di pos masing-masing. Sudah ditandai, antara satu pos ke pos lainnya, jadi petugas-petugas sudah tahu. Gampang ambilnya jika terjadi kebakaran, tidak perlu lari-larian jauh. Hal hal yang seperti itu yang harus kita perhatikan.

Tidak seperti balap pasar senggol. Kalau itu, kan Kamis atau Jumat kita kumpulin,Sabtu QTT dan Minggu race, pasti beres. 

Soal pertanyaan mobilinanews apakah penyelenggara di Mandalika sudah melakukan itu, saya nggak pernah tahu. Yang saya tahu ada perekrutan marshall untuk WSBK dari sosmed. Barangkali oke merekrut, tapi apakah sudah ditraining, mesti bagaimana kalau terjadi begini, begitu. Kalau saya cerita hanya berdasarkan pengalaman sebagai Wakil dan Pimpinan Perlombaan WSBK dan GP500 di Sentul dulu.

Bagaimana dengan ambulance yang harus on schedule. Umpamanya jam 8 inspeksi, jam 7 sudah harus ready, meski mobil inspeksinya ada di luar trek.

Faryd Sungkar

Saya juga tidak tahu apakah para marshall yang saya uraikan tadi, sudah disiapkan dan melakukan simulasi untuk event Asia Talent Cup di Mandalika, 12-14 November yang berarti tinggal 3 minggu dari sekarang.

Umpamanya sudah 100 persen jadi sirkuit Mandalika, tapi misalnya marshallnya belum melakukan simulasi, bagaimana? Iya kan. Kalau event pasar senggol lebih gampang. Ini kan event dunia. 

Saya nggak tahu, apakah Dorna akan apakah membawa marshall atau tidak ke Mandalika. Waktu di Sentul dulu, Rio Sarwono (Managing Director Sentul, dan Ketua Panitia WSBK dan GP500 di Sentul), berani melakukan nego dengan Dorna. Kalau Dorna membawa marshall, ya seperlunya saja. Misalnya 10 orang. Jangan semua, ntar ongkosnya gimana. Rio yang tahu detilnya. 

Jadi untuk pembelajaran, kita dikirim berangkat ke Adelaide Australia lihat F1, atau pergi event MotoGP di Eropa, melihat petugas-petugasnya dan marshal bekerja. Itu untuk kita terapkan di Indonesia (Sentul).

Saya kan juga pelaku balap, promotor yang dulu sering bikin balap, meski pasar senggol juga tetap harus well prepare, safety nomor satu, kan ini soal nyawa orang.

Penyelenggara apakah sudah siap dengan hal-hal seperti itu. Taruhlah di sirkuit ada 17 pos, kalau setiap pos ada 3-4 orang, berarti 65 orang marshall yang wira-wiri. Dan tidak boleh jadi penonton. Takutnya marshal ikut nonton.

Bagaimana dengan ambulance yang harus on schedule. Umpamanya jam 8 inspeksi, jam 7 sudah harus ready, meski mobil inspeksinya ada di luar trek.

Prepare penyelenggaraannya sampai di mana, apakah sudah dipersiapkan seperti sarung tangan, untuk gendong motor, narik motor, rescue narik motor, training marshallnya. Terus terang nggak gampang.

Lalu orang-orang yang bertugas di anjungan finish segala macam. Sudah harus megang komunikasi. Selain dari Dorna, orang kita harus memberi tahu dan quick respon. Persiapan di pos-pos, harus ada di papan-papan nomor, apakah drive thru atau long live penalty, harus siap. 

Mungkin saja pimpinan perlombaan diberikan kepada orang kita, Dyan Dilato karena memiliki super license. Dipilih orang lokal untuk mempermudah komunikasi. Namun bisa saja pimpinan perlombaan orang asing, kalau dari orang kita tidak ada yang qualified.

Kalau ditanya apakah Mandalika sudah siap? Terus terang saya nggak tahu. Tiap hari memang ada update dari youtube-youtube itu. Tapi itu pun kabarnya salah satunya yang kerja di PP atau Wika sebagai pelaksana pembangunan infrastruktur sirkuit. Untuk menunjukkan ini pekerjaan selesai. Tapi yang lain, yang lebih teknis, kan kita nggak tahu." (bs)

 

 

 

 

 

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo