mobilinanews

Curahan Hati Pembalap Senior Benny Santoso Terkait "2 Insiden" Yang Dialami Pada ISSOM 2022 Putaran 4!

Senin, 05/09/2022 20:08 WIB
Curahan Hati Pembalap Senior Benny Santoso Terkait "2 Insiden" Yang Dialami Pada ISSOM 2022 Putaran 4!
Kejadian yang dialami Benny Santoso di kelas ITCR Max (atas), mobil pembalap di BTCC yang alami insiden sama dengan Benny Santoso namun tak ada sanksi penalti 60 detik (bawah)

mobilinanews (Bogor) - Pembalap senior dan langganan juara, Benny Santoso kaget begitu kembali ke pit usai menyelesaikan balapan kelas ITCR 1.600 Max di Sentul International Circuit, Bogor, Minggu (4/9/2022) siang.

Official tim Sigma Speed menyampaikan pesan kurang mengenakkan : Benny mendapat penalti 60 detik (1 menit) karena terkena aturan penalty of track (4 roda disebutkan menginjak/masuk kerb).

Zona podium kelas paling bergengsi yang baru saja dituntaskan bos Zav Corp Group itu pun ikut melayang. Dengan hukuman penalti 60 detik, otomatis Benny melorot ke posisi dasar result kelas ITCR Max kategori Master. 

"Terus terang, penalty of track ini aturannya nggak jelas. Harusnya dilihat apakah pembalap melewati batas trek itu mendapat benefit apa enggak. Itu saja dulu. Ini menyangkut urgensi mendasar. Karena kan pembalap obyeknya," kata Benny Santoso kepada mobilinanews. 

Juragan bawang merah di Brebes, Jawa Tengah ini tidak hanya merasa dirugikan dengan penalti 60 detik di ITCR Max.

"Saya juga merasa dirugiin di kelas HCHRSC (Honda City Hatchback RS Speed Challenge). Karena menghindari tabrakan dengan mobil yang ada di depan, mobil saya akhirnya nyemplung 4 ban di apex yang dianggap nothing track," lanjut Benny Santoso.

Benny Santoso, berharap kepentingan pembalap lebih diperhatikan. (foto : bs)

Penyandang double winner kelas HCHRSC dan ITCR 1500 Master 2021 ini pun memiliki pembelaan terkait penalty di ITCR Max. 

"Kadang kita balap juga kan dengan nggak sengaja ban kepleset, karena ausnya ban atau bagaimana. Tapi mereka (pengawas perlombaan) tidak ngelihat apakah pembalap ini diuntungkan apa enggak dengan lewat apex itu. Harusnya mereka lihat, di lap saat kita ambil apex, apakah waktunya lebih kencang dari lap yang normal apa enggak?," curcol Benny Santoso.

Masih menurut Benny, terkait apex ini, banyak pembalap yang sebenarnya komplain. "Sunny (TS) aja di IG bikin sindiran itu, om. Belum lagi pembalap-pembalap yang lain. Kalau enggak percaya, tanya aja beberapa pembalap senior," tambahnya. 

Nyatanya, memang tidak hanya di IG Sunny TS, beberapa akun medsos komunitas balap juga menyuarakan hal serupa pada Minggu (4/9/2022) sore hingga malam kemarin.

"Ini lama-lama orang jadi pada males balap kalau begini. Gua sendiri aja agak kaget dan mulai agak bingung dengan aturan nggak jelas ini," papar Benny Santoso, pembalap yang nyaris tak pernah absen di ajang balap mobil ISSOM Sentul.

Menurut Benny, meski diakui bahwa balap mobil merupakan hobi utamanya di sela pekerjaannya yang padat selaku pengusaha dengan berbagai lini bisnis, untuk bisa balap itu butuh pengorbanan waktu dan dana pastinya.

"Tapi kalau orang-orang yang ada di situ nggak berkompeten, suka-suka sendiri kayak nggak ngehargain pembalap yang udah banyak melakukan pengorbanan gitu loh," beber Benny Santoso.

Di podium bersama putri tercintanya, sebagai juara 3 kelas ITCR 1500 Master 

Bahkan pada salah satu medsos menampilkan ilustrasi mirip atau sama seperti yang dialami Benny Santoso di kelas ITCR Max, dengan foto dipasang atas dan bawah. Satu foto kejadian mobilnya Benny Santoso, foto satunya yang adegannya sama tersebut terjadi di BTCC (British Touring Car Championship).

"Ini di BTCC aman-aman saja, nggak ada penalti. Tapi foto yang di atas kok kena penalti 60 detik ya?," komentar netizen.

Menanggapi ungkapan hati Benny Santoso, Dani Sarwono selaku COC (Clerk of The Course) Kejurnas Balap Mobil ISSOM angkat bicara.

"Terkait peraturan lomba, yang dibuat oleh IMI Pusat termasuk kejadian seperti yang dialami Benny Santoso sudah disounding kepada para pembalap, entrant dan manajer team. Bahkan hal itu kembali ditegaskan saat briefing pada hari Jumat. Jadi kami kira, seluruhnya sudah mengerti dan memahami," ungkap Dani Sarwono.

Dan insiden yang dialami Benny Santoso, menurut Dani Sarwono, di peraturan jelas hukumannya sudah sesuai yang diberlakukan mulai putaran 4 ISSOM 2022. 

"Soal, kok, di BTCC boleh tapi di balapan di bawah IMI nggak boleh, ya memang ada perbedaan. Bahwa secara basic aturan yang dibuat IMI juga mengacu pada FIA, tapi ada perbedaan dengan yang dibuat IMI, terutama menyangkut safety. Peraturan bersifat dinamis disesuaikan dengan kondisi terkini," terang Dani Sarwono yang juga Direktur Safety Olahraga Mobil IMI Pusat. 

Waduh, nggak bakal ketemu nih. Karena tentu masing-masing akan mempertahankan pendapatnya, dari versi dan sudut pandang berbeda: pembalap dan pemangku peraturan. Akan lebih bagus jika kembali diadakan pertemuan dari perwakilan pembalap, komisi balap mobil, penyelenggara serta bidang olahraga mobil IMI Pusat.

Mudah-mudahan mendapatkan solusi dan titik temu yang win-win ya guys. (bs)      

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo