mobilinanews

Sukses Raih IMI Award 2021 dan 2022, David Djaja Siap Arungi Balap Musim 2023

Kamis, 02/03/2023 00:28 WIB
Sukses Raih IMI Award 2021 dan 2022, David Djaja Siap Arungi Balap Musim 2023
David Djaja siap arungi persaingan di atas lintasan balap mobil untuk musim 2023 (foto: ist)

mobilinanews (Jakarta) - Nama pembalap muda David Djaja sempat mencuri perhatian pada musim balap tahun lalu. Kepiawaiannya di balik kemudi, mampu mengantarkan ia meraih gelar IMI Awards 2021 & 2022 untuk Juara Nasional Balap Mobil Kategori -  Sesi 2 : Balap Mobil - ITCR 1500CC - Non Seeded.

Bicara prestasinya tersebut, pembalap kelahiran 4 Februari 2005 ini mampu memberikan perlawanan sengit kepada pembalap lainnya meski terpaut usia yang lumayan jauh. 

Dalam perjalanannya di ajang balap Tanah Air, David Djaja, mengandalkan performa mobil Honda Civic Estilo yang dipersenjatai dengan mesin B16 berkubikasi 1.600 cc untuk turun di Kejuaraan Super Touring Car (STC) Race 1 dan 2.

Merasa tertantang untuk ikut full series pada 2021, ia menceritakan bahwa langsung melakukan upgrade lantaran satu dan lain hal. Untuk memberikan perlawanan yang lebih sepadan, David, akhirnya menyematkan mesin yang memiliki kapasitas lebih besar untuk bertarung di kelas 2.000 cc.

“Persaingan pada saat itu cukup kompetitif, kurang lebih diikut lima pembalap yang menggunakan Estilo juga. Umumnya spesifikasi mesinnya itu 2.000cc, dan pada tahun itu masing-masing pembalap saling pecah-pecahkan rekor,” ungkap David.

Berbekal pengalaman yang mumpuni pada tahun 2021, menginjak tahun 2022, ia memutuskan untuk ikut berkompetisi dalam kejuaraan Indonesia Touring Car Race (ITCR) 1.500 dengan mengandalkan Honda Jaz..

Menurutnya, setelah melakoni di kejuaraan tersebut, ia merasa persaingan yang tersaji menjadi lebih kompetitif lantaran spesifikasi mesin memiliki kesamaan antara satu mobil dengan yang lainnya.

“Kelas ini jadi salah satu kelas yang bisa dibilang paling kompetitif di Indonesia. Karena di kelas ini biasanya menggunakan mobil-mobil baru, seperti Honda Jazz, Honda City Hatchback, dengan spesifikasi standar. Yang dirubah itu hanya suspensi,” papar David.

Perjuangan keras yang dilakoninya pun turut membuahkan hasil yang begitu impresif. Ia mampu mengungguli para pesaingnya yang notabene sudah Seeded A dan Seeded B.

“Jika dibandingkan City Hatchback, Honda Jazz itu tenaganya sangat kurang. Jadi untuk mengejar ketertinggalan mau enggak mau harus belok maksimal meskipun power-nya kurang. Hal tersebut menguji dan membangun skill saya,” jelas David.

Berbekal pengalaman yang mumpuni serta prestasi yang telah diukit, David, kini terbuka untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain yang memiliki kesamaan visi dan misi di dunia motorsport.

“Untuk musim balap tahun ini, saya melihat peluang dahulu. Karena kalau pakai Jazz-kan sudah enggak mungkin. Lagi coba cari sponsor, untuk balap Estilo. Walaupun enggak Kejurnas, kalau bisa skill yang sudah ada tetap kita keep. Harapan saya ya tentu bisa menjadi pembalap factory driver atau pembalap team non-pabrikan dan enggak menutup kemungkinan untuk menggaet sponsor dan bergabung dengan tim kami,” tutup David. (sya)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo