mobilinanews (Inggris) – Insiden dengan Maverick Vinales di sesi kualifikasi GP Jerman lalu ternyata sengaja dilakukan Marc Marquez. Tujuannya memancing emosi Vinales selaku rival utama musim ini.
Marquez sengaja memepet Vinales sehingga harus ngerem dan pengaruhi lap times-nya. RidermudaYamaha itu pun marah dan timbulkan kontroversi terbuka antara keduanya. Marquez minta maaf, tapi sepertinya sulit diterima Vinales.
“Marc sedang mempermainkan lawannya. Ia menyukai hal itu dan membuatnya senang. Anda lancarkan perang urat syaraf kepadanya tak akan berhasil. Sebaliknya ia sangat pandai melakukan itu dan membuat rival terpengaruh. Sebelumnya hal sama ia lakukan terhadap Valentino(Rossi),” ujar Cal Crutchlow, sesama penggeber Honda RC213V seperti Marquez.
Tudingan Cal ada benarnya. Tipikal Marquez yang super agresif dan nyali pol, sejak di Moto2 sudah terbiasa lakukan aksi pepet dan kalau perlu benturkan motor untuk menyerang mental lawan.
Rossi berulangkali alami hal itu saat perebutan poin sedang genting, yang paling heboh terjadi di GP Assen, Argentina, dan Sepang 2015.
Dengan cara yang sama, Cal memprediksi Marquez akan meraih gelar ke-4 MotoGP musim ini. Selain agresif dan berani ambil resiko, Marquez dinilai paling cocok dan paling sukses beradaptasi dengan RC213V spek 2017.
Sebenarnya ia tak puas dengan mesin 2017 karena kekurangan akselerasi, tapi kelemahan itu bisa ia reduksi dengan mengubah gaya balapnya, terutama di dalam tikungan.
“Tak ada rider Honda yang mampu mengikuti gayanya saat rebah di tikungan,” ujar Cal mengomentarai cara Marquez yang seolah bergelantungan di atas motornya.
Pebalap Inggris itu benar mengatakan Marquez mulai mainkan trik lamanya. Tapi, prediksnya soal trofi 2017, tentu masih dalam proses berliku.
Yang jelas, kompetisi bakal lebih hiruk-pikuk jika Marquez kembali ke tabiat lamanya. (andro)