mobilinanews - Mantan pebalap Red Bull Mark Webber menginginkan FIA bisa merevisi aturan pemberlakuan sangsi penalti. Menurut Webber, aturan penalti idealnya tidak merugikan pebalap.
Melihat sangsi yang diterima Fernando Alonso, Webber menilai indikasi yang tidak fair. Pebalap asal Spanyol tersebut dikenai sangsi start paling belakang karena penggantian komponen mesin.
"Contohnya mekanik yang mengganti dan memasang komponen lalu si pebalap dihukum start belakang. Tentu sangat merugikan bagi pebalap, apalagi jika mobil yang dikendarai tidak kompetitif," ujar Webber.
Webber mengatakan balapan F1 membutuhkan strategi yang dibantu dengan skill pebalap, namun untuk kasus Alonso strategi apapun tak akan berhasil karena performa mobil McLaren dengan mesin Honda masih sering mengalami masalah.
"Kebanyakan orang tidak menonton kualifikasi, mereka menyalakan tv saat race dan akan terkejut dan berkata; kenapa pebalap favorit saya start di belakang? Jadi F1 kehilangan penonton karena ini."
"Untuk pengurangan poin konstruktor, terserah saya tidak peduli, tapi temukanlah cara agar anda tidak merugikan pebalap," tegas Webber. (adri)