mobilinanews (Jakarta) - Hingga saat ini Toyota Avanza masih mempertahankan sistem penggerak roda belakang, padahal kompetitor di segmen sejenis (low MPV) berlomba-lomba menghadirkan mobil dengan sistem gerak roda depan.
Namun bagi Toyota, nyatanya tidak perlu banyak alasan untuk menjelaskan kenapa Avanza masih bertahan dengan sistem gerak roda belakang.
"Alasannya gak macem-macem kok, real MPV yang dituntut untuk bisa melewati berbagai kontur jalan baik di dalam maupun antar kota dengan durasi yang cukup lama itu sebaiknya menggunakan gerak roda belakang, sementara gerak roda depan lebih cocok untuk digunakan sebagai mobil perkotaan," tegas Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manajer PT Toyota Astra Motor (TAM).
Ia menambahkan, secara fungsi mobil MPV ditujukan untuk membawa orang dan barang. Dengan sistem gerak roda belakang, gejala slip bisa diminimalisir, khususnya saat di tanjakan dan mobil sedang mengangkut banyak penumpang.
Menggunakan sistem gerak roda belakang juga memiliki kelebihan lain dari sisi daya tahan komponen kaki – kaki maupun suspensi. Dengan menggunakan gerak roda belakang, perangkat kaki – kaki maupun suspensi memiliki usia pakai lebih lama.
Menurutnya, sistem gerak roda awalnya dipakai pada mobil sedan, namun seiring perkembangan zaman sistem gerak roda depan juga diaplikasikan pada mobil MPV.
"Kami tidak ingin konsumen kehilangan sisi ketangguhan dari Avanza, andai kita pakai gerak roda depan maka daya angkut tidak akan setangguh gerak roda belakang yang mampu melintasi kontur yang beragam, mulai dari daerah pantai hingga pegunungan," beber Soerjopranoto.
Toyota mempunyai sejarah sukses dengan kendaraan penumpang Toyota Kijang yang juga menggunakan sistem gerak roda belakang, dimana Toyota Kijang telah menjadi kendaraan MPV dengan penjualan terbanyak hingga saat ini, yaitu mencapai lebih dari 1,750 unit. (adri)