mobilinanews (Jakarta) – Di semester kedua 2017, pasar low MPV di Indonesia semakin hiruk pikuk dengan kehadiran beberapa pemain baru.
Ya, bukan rahasia lagi jika kesuksesan penjualan Toyota Avanza selama hampir 14 tahun terakhir (sejak tahun 2003) di segmen low MPV telah menjadi inspirasi para produsen lainnya. Di sisi lain, harus diakui pasar low MPV masih menjadi segmen paling menggiurkan di tanah air dengan pangsa pasar lebih dari 25% dari total market, atau terjual hampir 300 ribu unit per tahun.
Ini bukan kali pertama Toyota Avanza coba diusik kursi singgasananya, namun seiring waktu berjalan hingga saat ini belum ada satu pun yang bisa menyetarai konsistensi penjualan Toyota Avanza.
Kabin mewah Avanza, dengan komposisi yang membuat nyaman
Sepanjang tujuh bulan pertama 2017 (Januari – Juli), penjualan whole sales Toyota Avanza telah menembus angka 71.715 unit atau rata - rata lebih dari 10.000 unit per bulan. Sementara para rival terdekat pada periode yang sama yaitu Honda Mobilio membukukan angka penjualan 17.362 unit, Daihatsu Xenia 21.665 unit, serta Suzuki Ertiga 20.892 unit.
Atau dengan kata lain jika jumlah penjualan ketiga kompetitornya digabung pun tetap masih kalah jauh dari sang raja Toyota Avanza, yaitu hanya mencapai 59.919 unit.
Dari perbandingan data itu pula, dapat diambil kesimpulan jika pertarungan sesungguhnya bukan antara Toyota Avanza versus para rival, tapi justru pertempuran pangsa pasar di antara para rivalnya sendiri. Sementara, Toyota Avanza dapat diasumsikan tetap melenggang kangkung.
Lantas mengapa animo konsumen otomotif Indonesia terhadap Toyota Avanza belum juga pudar setelah 14 tahun perjalanannya di tanah air? Setidaknya ada tiga kuncian utama Toyota Avanza yang masih sulit ditandingi para kompetitornya …
Pembuktian Panjang
Menarik diperhatikan jika melihat harga kendaraan di segmen low MPV umumnya telah berada di angka Rp 200 juta per unit, termasuk halnya pada Toyota Avanza.
Lantas kenapa masyarakat Indonesia masih lebih dominan memilih Toyota Avanza ketimbang kendaraan lain di segmen yang lebih terjangkau? Jawaban paling logis adalah masyarakat kategori entry level atau first time buyer tentu lebih mengedepankan faktor kendaraan transportasi yang sudah terbukti kehandalannya, maka jawaban yang paling mudah mengemuka adalah “Toyota Avanza”.
Nyaris 14 tahun perjalanan hingga julukan abadi sebagai “mobil sejuta umat” menjadi gimmick marketing yang kuat. Sederhananya, produk kendaraan satu ini dapat dikategorikan sudah bisa bicara untuk dirinya sendiri, “Saya ini sudah terbukti handal!”
Layanan Purna Jual Terluas di Indonesia
Beli mobil tentu terkait dengan jaminan layanan purna jual yang luas serta ketersediaan suku cadang. Untuk ini, Toyota jelas memiliki paling banyak jaringan dealer 3S (sales, service, sparepart) di Indonesia. Sederhananya dimanapun pengguna Toyota Avanza berada di tanah air paling mudah menemukan jaringan dealer 3Snya Toyota.
Berdasarkan data, Toyota telah memiliki 304 outlet sales dan aftersales di Indonesia, sekaligus menjadi mobil dengan jaringan terluas di Indonesia bahkan di kota kecil sekalipun. Bahkan, tersedia layanan Toyota Mobile Service dengan armada operasional terlengkap, baik roda dua maupun roda empat.
Nilai Pertumbuhan Penjualan & Nilai Jual Kembali Terbaik
Sebagai kendaraan yang telah dipilih oleh lebih dari 1,6 juta masyarakat Indonesia, secara otomatis membuat Toyota Avanza memiliki pertumbuhan penjualan terbaik yang berimbas pada nilai jual kembali (resale value) yang lebih terjaga dibanding para kompetitor.
Kesimpulan
Andai Toyota Avanza bisa bicara mungkin dia akan bilang ke setiap calon pembelinya, “Buat keluarga kok coba-coba?! Pilih yang sudah terbukti dong…”
Bagaimana menurut Anda? (Derry Journey)