mobilinanews (Sentul) – Emmanuel Adwitya Amandio dikenal sebagai drifter papan atas Indonesia. Maka itu, ketika turun di ajang balap mobil ISSOM di Sentul pun, Dio –sapaan karibnya – mengandalkan Nissan Silvia S14 yang seperti menjadi mobil wajib bagi para drifter.
Hasilnya? Skuad andalan ABM Racing Team ini berhasil meraih podium dua kelas Jepang Super Touring Car Championship (JSTC) pada seri 2 di Sentul International Circuit, Bogor, Jawa Barat, Minggu (29/4).
Selain itu, mahasiswa akhir jurusan Public Relations London School of Public Relations (LSPR) Jakarta ini juga mencetak fastest lap (waktu tercepat), dengan 1:44 menit.
“Sebenarnya saya sempat unggul di depan. Tapi karena saya coba push lebih, mobil malah kena engine protect overheat. Tapi begitu temperature udah balik normal, kita coba push lagi tapi sudah susah mengejar yang terdepan,” ujar Dio kepada mobilinanews.
Menurut Dio, persaingan di kelas JSTC semakin ketat. Perlawanan antar pembalap juga seru. Pasalnya, kebanggaan tidak hanya untuk pembalap tapi juga untuk tuner dan workshop (bengkel).
Namun dari 2 seri ISSOM yang telah diikuti Dio, merasakan bahwa Nissan S14 ternyata mampu bersaing dengan brand mobil Jepang lain seperti Honda, Toyota dan Mitsubishi yang memang sudah terbiasa dipakai untuk balap mobil.
“Dengan mobil masih slide sana-sini, kini saya lagi fokus sama grip. Karena mobil ini torsinya memang gede banget. Juga biar nggak overslide. Mudah-mudahan, setelah improvement, bisa tembus 1:42 menit flat pada next series,” terang Dio.
Wuih, improvement terus nih. (budsan)