mobilinanews (Jakarta) - Pegokart senior Zahir Ali mengaku bete pada kejuaraan dunia Rok Cup International Final 2018 di sirkuit South Garda, Lonato, Italia, 10-13 Oktober lalu.
"Engine trouble, bete. Jadinya tidak maksimal dan tidak puas atas hasilnya juga," ujar Zahir kepada mobilinanews.
Padahal, andalan Tanada Racing Team itu termasuk pegokart yang menyewa musin tunner (mesin yang telah ditune) dari panitia. "Tapi lama banget mereka benerinnya. Baru bisa pas Heat 3," ungkapnya.
Karena mikirin mesin terus gak bener-bener, menurut Zahir jadi nggak bisa melakukan setting sasis secara maksimal. Akibatnya, ia hanya bisa masuk Final B.
Tapi Zahir berjanji akan berjuang lagi pada tahun depan. Dan ia lebih optimis karena next session akan turun di kelas Master Rok.
"Planningnya kan memang di Master. Bahkan saya lolos ke Italia juga dari juara Master, Rok Cup Asia. Tapi ternyata, usia gue kurang beberapa bulan dari regulasi baru yang diterapkan panitia," tutur Zahir.
Kalau di kelas Master, Zahir akan menjadi peserta termuda. Sehingga peluang menang menjadi sangat terbuka. (bs)