mobilinanews (Jakarta) - Honda PCX Hybrid meraih gelar FORWOT Motorcycle of the Year (FMY) 2018. Motor matik dengan sistem hybrid ini berhasil meraih nilai terbanyak dari lima finalis yang diseleksi jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT).
PCX Hybrid menempati posisi pertama dengan total 141 poin. Selanjutnya ada Honda PCX (131 poin), Yamaha Lexi (121 poin), Suzuki Nex II (112 poin), dan Kawasaki W175 (100 poin).
Proses pemilihan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama seleksi dilakukan terhadap 30 sepeda motor yang dirilis Agen Pemegang Merek (APM) selama periode September 2017 hingga Agustus 2018. Seleksi dilakukan oleh 73 jurnalis yang tergabung dalam FORWOT dengan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.
Selanjutnya, tahap kedua, penjurian dilakukan oleh 25 jurnalis yang diseleksi untuk menjadi dewan juri. Masing-masing juri mendapatkan total 25 poin, dengan kembali memperhatikan aspek Desain, Kenyamanan, Keamanan, Nilai Ekonomis, Handling, Performa, Fungsional, Keramahan Lingkungan, Pengalaman Berkendara, serta Harga.
Hasil penilaian cukup ketat, akan tetapi Honda PCX Hybrid mendapat nilai terbanyak dikarenakan beberapa faktor seperti desain yang modern, tenaga yang besar, teknologi hybrid ramah lingkungan, dan skutik hybrid pertama yang diproduksi di Indonesia. Tapi sayangnya harga PCX Hybrid terbilang masih mahal.
"Beberapa juri menilai langkah PT Astra Honda Motor memboyong Honda PCX Hybrid ini ke Indonesia patut diapresiasi. Perlu edukasi pada masyarakat tentang keunggulan dan manfaatkan teknologi yang diusung,” kata Raju Febrian Ketua Dewan Juri FORWOT Motorcycle of the Year 2018.
Lebih lanjut, Ketua Umum Forwot, Indra Prabowo menambahkan kedepannya ajang Forwot Motorcycle of the Year 2018 bisa memacu para Agen Pemegang Merek (APM) untuk menghadirkan produk kendaraan roda dua terbaik.
“Kami harapkan, dengan kemenangan ini menjadi pemicu tidak hanya PT Astra Honda Motor tapi juga Agen Pemegang Merek lainnya untuk terus menghasilkan motor yang ramah lingkungan dan memboyongnya ke Tanah Air. Hal ini tentunya juga mendukung program pemerintah yang menjalankan standar emisi Euro 4,” ungkap Indra Prabowo. (adr)