mobilinanews (Sentul) - Musim balap gokart tahun ini, akan diwarnai fenomena menarik di kelas Cadet. Yakni bercokolnya 3 calon pendekar gokart Indonesia : Calvin Wbowo, Rafael Kamal & Qarrar Firhand.
Bagaimana mereka kemudian sampai disebut calon pendekar? Menurut prediksi dan pengamatan mobilinanews yang mencermati perkembangan ketiga, mereka bakal menjadi pegokart dan hebat kelak. Coba kita lihat kiprah mereka di bawah ini :
Calvin Wibowo
Sudah 2 tahun berturut-turut menjadi penguasa kelas Cadet sebagai juara kesatu. Kalau tahun ini kembali berkiprah di Cadet, pertama karena umurnya masih memungkinkan (9 tahun). Kedua, tim Gandasari Racing tak happy jika Calvin harus bertarung satu kelas dengan abangnya, Aditya Wibowo.
Tekadnya? "Mudah-mudahan Calvin bisa mencetak hattrick dengan memenangkan gelar yang sama tiga tahun berturut-turut. Meski diakui bukan pekerjaan mudah, tapi Calvin dengan disupport tim dan orang tuanya, akan berusaha yang terbaik," ungkap Andy Wibowo, sang ayah yang bos tim Gandasari Racing.
Yang menarik, kali ini Calvin akan memakai mesin X30. Sebelumnya, beberapa tahun menggeber mesin Rok. Tentu telah melakukan pertimbangan matang. "Karena Calvin akan mengikuti seri X30 Asia tahun ini bersama abangnya, Aditya," terang Andy.
Rafael Kamal
Rafa tipikal calon pegokart andal. Fighting spiritnya menyala-nyala, agresif dan support total kedua orang tuanya yang sama-sama berprofesi sebagai dokter kandungan. Kebetulan pula, Rafa adalah anak cowok satu-satunya dari 4 bersaudara dan bungsu pula. Mantap deh pokoknya.
Kemunculannya tahun lalu, langsung mengagetkan publik gokart Tanah Air karena mampu mencuri perhatian dengan menguasai kelas Cadet, dan kelas di atasnya Mini. Nama Rafa banyak diperbincangkan, sebagai anak ajaib. Tapi, seiring waktu kendala teknis pada gokart dan belum menemukan mekanik yang cocok, sepak terjangnya agak mengendor.
Tapi hadapi musim balap tahun ini, Rafa telah menyiapkan diri dengan maksimal. Tak hanya teknis, melainkan juga fisik dengan ditangani langsung Dennis Vhan Rhe mantan pelatih Rio Haryanto. Rafa juga memakai X30.
Qarrar Firhand
Paling muda, baru 8 tahun beberapa hari lalu. Tapi boleh jadi akan menjadi ancaman serius baik bagi pegokart Cadet bahkan di atasnya, Mini. Salah satu indikator kuat, Qarrar memenangi kelas Cadet dan juara 3 kelas Mini di bawah seniornya : Daffa AB dan Aditya Wibowo pada event End Year Eshark Race pada Desember lalu di SIKC.
Tidak itu saja, gemblengan mengikuti sesi free practice di beberapa event gokart di Italia tahun lalu, dan mulai mendapatkan settingan yang cocok, membuat raihan best time pegokart Tanada Racing ini terus semakin tajam. "58 detik sekian per lap, sudah menjadi santapan dia sehari-hari. Kita lihat saja nanti hari Minggu," sebut Firhand Ali, sang ayah.
Beberapa teknik dasar, seperti start yang bagus, berani melakukan overtaking hingga "berduel" di tengah kerumunan banyak pegokart, telah berhasil di atasinya. Konsistensi menjadi hal krusial untuk Qarrar yang masih sangat bocah. Qarrar pakai Rok. (bs)