mobilinanews (Kupang) - Komunitas jip di Nusa Tenggara Timur (NTT) jumlahnya memang tak banyak.
Namun seiring perkembangan offroad di provinsi paling Tenggara Indonesia itu, jumlah anggotanya terus bertambah. Salah satunya Jip Family Community (JFC).
Terlahir dari kesukaan dan hobi yang sama, maka terbentuklah JFC pada 8 tahun lalu.
"Untuk komunitas offroad di NTT, JFC menjadi klub tertua kedua setelah OREO," buka Achmad Likur, salah seorang pionir JFC.
Anggota intinya memang tak banyak, hanya 17 orang offroader. Tapi dengan bergabungnya keluarga dalam kegiatan yang diadakan, kehadiran istri dan anak-anak menjadi keluarga besar bagi JFC NTT.
JFC diketuai Langgeng Andreas. Pria kelahiran 1958 ini boleh disebut offroader paling senior di NTT saat ini.
Dan JFC mengutus 6 orang anggotanya menjadi Pengurus Daerah Indonesia Off-road Federation (Pengda IOF) Nusa Tenggara Timur periode 2019-2023.
6 anggota JFC itu mulai dari Achmad Likur sebagai Wakil Ketua 1. Folkes De Kock duduk di Sekretaris 1. Lalu Mariadi Panyol sebagai Anggota Divisi Kompetisi.
Deni Banu dan Rahardian L Pamungkas menjadi Anggota Divisi Roda Dua, serta Kevin Banu menempati posisi Ketua Divisi Sepeda.
Kendaraan yang digunakan cukup variatif. Mulai dari Toyota Land Cruiser jenis FJ40 dan BJ45 bermesin bensin dan solar.
Lalu ada Taft Kebo dengan isi dapur pacu Isuzu Panther touring turbo diesel sampai ke Suzuki Jimny.
Kendaraan yang dipakai masih modifikasi standar. "Semua aktifitas perbaikan dan modifikasi dilakukan di sekretariat sekaligus berfungsi sebagai bengkel klub," beber Achmad Likur.
Selain kegiatan adventure offroad, misi sosial juga tak ketinggalan dilakukan.
"Biasanya kami mengadakan aksi sosial berbagi kasih menjelang Hari Natal. Pusatnya di Gereja Talitakumi Oebatuinak di Desa Oehendak Reknamo, Kabupaten Kupang," pungkas Achmad Likur yang paling familiar
Yaps! Dengan posisi berada di ujung wilayah Indonesia, ternyata aktifitas offroad dan sosial terus dilakukan komunitas satu ini. Anggotanya aktif di organisasi dan kegiatan sosial.
Top deh! (bangve)