mobilinanews (Jakarta) - Waze sebagai navigasi GPS berbasis komunitas, memprediksikan lalu lintas selama Ramadan di Indonesia dengan menggunakan data yang dipublikasikan pada tahun 2018 lalu.
Selama Ramadan, lalu lintas meningkat secara signifikan, karena orang-orang biasanya memilih untuk bepergian lebih banyak.
Berdasarkan data dari Waze, waktu bepergian para Wazer (pengguna Waze) telah meningkat hingga 44% dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Dimana orang biasanya menghabiskan 29 kilometer per hari, lalu lintas diprediksi meningkat hingga 98%, dengan peningkatan sekitar 25% dari waktu biasanya.
Jam sibuk biasanya berlangsung antara pukul 03.00 sore dan 08.00 malam di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Surabaya, Medan, Bandung, dan lainnya.
Lalu lintas terpadat diprediksi muncul pada pukul 05.00 sore, ketika orang mulai meninggalkan rumah atau kantor mereka.
Dengan harapan mereka bisa mempersingkat waktu perjalanan hingga ke tujuan atau sekedar hadir tepat waktu untuk berbuka puasa.
Dengan demikian, waktu yang disarankan untuk bepergian selama Ramadan adalah sebelum pukul 12.00 siang atau setelah pukul 09.00 malam.
Sebagai tambahan, laporan ini juga menyatakan bahwa Waze mengalami peningkatan jumlah pengguna hingga 26% selama musim Ramadan.
“Kebiasaan di sini adalah orang-orang akan bergegas pulang ke rumah atau ke tempat makan selama waktu sibuk supaya bisa hadir tepat waktu untuk berbuka puasa dengan keluarga dan teman,” jelas Marlin R. Siahaan, Waze Indonesia Country Manager.
Menurutnya, para Wazer cenderung mencari rute alternatif menghindari kemacetan dan Waze adalah pilihan terbaik. “Hal ini menjelaskan mengapa kami memiliki banyak Wazer baru selama Ramadan,” katanya. (anto)