mobilinanews (Solo) - Untuk kali kedua, pegokart Diptya Oktadewa (16 tahun) yang akrab dengan panggilan Dio akan berlaga di ajang Rok Super Final, sirkuit South Garda Lonato, Italia, 10-12 Oktober 2019 depan.
Yang menarik, sejatinya kaki kanan Dio belum sembuh 100 persen setelah mengalami insiden "diseruduk" pegokart Malaysia di tikungan terakhir lap pamungkas pada Eshark Indonesia Karting Championship & Rok Cup Asia Zone di Sentul International Karting Circuit, Bogor, 8 September lalu.
Terima tiket ke Italia dengan kursi roda di Hotel Lor-In Sentul
"Belum sembuh total, engkelnya masih 80 persen. Mudah-mudahan bukan jadi kendala nanti di South Garda Italia nanti," ujar Dicky Setiawan, manajer tim Respon Solo yang merupakan tim Dio bernaung.
Menurut Dicky, Dio sih nggak sampai pincang. Cuma belum optimal dan leluasa aja gerakan engkel kaki kanan pelajar kelas 2 SMAN 4 Surakarta ini.
Dan, Dio yang turun di kelas Shifter 150 akan berlomba di 2 event gokart dihelat di sirkuit South Garda tersebut. Yakni Trofeo d`Auntunno merupakan seri kejurnas Italia pada 5-6 Oktober serta Rok Super Final pada 10-12 Oktober 2019.
Bersama kru tim Respon Solo
Maka acungan jempol layak diberikan kepada remaja pendiam yang memiliki fighting spirit luar biasa ini.
"Hehehe...Iya harus begitulah, kalau pengin jadi pembalap beneran," sambar Dicky, yang mantan pembalap motor nasional era 90-an ini.
Dio sendiri akan bertolak ke Italia pada Sabtu (28/9/2019) esok didampingi Dicky, Danang (paman) serta kakak Dio.
Wakili Indonesia di South Garda Italia
Yang jelas, lanjut Dicky, kali ini Dio ditargetkan bisa masuk fase Final. "Dio mesti bisa masuk Final A. Kalau melihat hasil tahun lalu, harusnya bisa masuk Final A. Tapi dia mengalami banyak kendala di penyisihannya," kenang Dicky.
Selain alasan dari time tahun lalu bisa masuk Final A, dalam setahun ini Dio juga mengalami progress yang cukup pesat. Itu sebenarnya alasan utama.
Selamat berjuang ya, Dio. (bs)