mobilinanews (Jakarta) - Jangan dipikir, punya motor itu bikin biaya hidup lebih murah. Agar tidak kebablasan dan susah tiap tahun, Biker juga harus hidup sebagai seorang akuntan.
"Harus hitung pengeluaran tetap, sebagai konsekuensi punya motor," bilang Afera Wijayanti, SE, MAk., dosen Akuntansi di Internasional University Liason Indonesia di kawasan Serpong, Tangerang, Banten.
Biasanya, Biker cuma ingat beli bahan bakar harian. Atau, bayar cicilan, kalau beli motor secara kredit. Tapi, Fera, demikian sapaan dosen cantik ini, justru menyebut biaya rutin berjangka yang harus disiapkan jauh-jauh hari.
"Pengeluaran berjangka biasanya cukup mahal. Semisal, biaya servis rutin dan penggantian spare-part berkala, juga pajak tahunan kendaraan bermotor," sebut dosen Business and Social Sciences Faculty itu.
Siasatnya, disarankan menabung rutin untuk keperluan berjangka. Soal waktunya, agar tidak.lupa, ditentukan bersamaan waktu servis motor. Atau saat pembayaran cicilan motor. Bisa juga saat menerima gaji.
Fera menyarankan nilai uang yang disisihkan bulanan mengacu dari nilai pajak dibagi 12 bulan. Untuk biaya servis dan penggantian spare-part berkala, biker disarankan memerhatikan buku manual pemilik motor. "Jangan lupa tambahkan biaya tak terduga, senilai 10% dari total biaya. Ini untuk asuransi aja," tutup Fera. (Aries Susanto)