Minggu, 11/12/2016 17:18 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Nama pedrifter Adwitya Amandio menyeruak lagi. Bukan karena prestasinya di arena drifting internasional. Tapi karena doi nggak diundang, dan dapat penghargaan dari PP IMI atas prestasinya di arena drifting internasional.
Amandio, begitu sapaan akrab pedrifter muda ini, sudah biasa berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di arena drifting internasional. Toh itu tidak membuatnya dapat penghargaan di IMI Awards 2016. Untuk itu, PP IMI telah menghubunginya, sehubungan tidak diundang ke acara IMI Awards 2016, yang digelar di Ciater, Subang, Jawa Barat, Selasa (13/12).
"IMI Awards mengacu pada event-event FIA, CIK, FIM dan menggunakan Start Permission International dari IMI. Meski begitu, soal Amandio ini sedang dalam pembahasan di Olahraga dan Organisasi PP IMI," ungkap Jeffrey JP, Sekretaris Jenderal PP IMI kepada mobilinanews.
Amandio sendiri mengaku telah ditelepon IMI untuk soal itu. Alasannya, event drifting di luar negeri yang diikutinya, seperti D1GP, King of Asia, King of Nation dan Red Bull Drift bukan motorsport yang di bawah naungan FIA.
Target Adwitya Amandio di 2017 : Balik Formula Drift Jepang, Agar Bisa Tampil di USA Lagi
Sean Gelael Tahun 2018 Siap Tampil di F1
Ini Alasan Kenapa Pengurus PP IMI Tidak Dilantik Saat IMI Award 2016 Ciater
"That's true. Tapi yang harus dilihat IMI, untuk semua pebalap Indonesia yang berprestasi di luar, maupun lokal. Dijadikan satu tempat, dan diberi penghargaan," ujar Amandio yang beberapa kali mengharumkan nama Indonesia berkat juara drifting di luar negeri.
Tapi, kalau drifting tidak diakui FIA by IMI, lanjut Amandio, berarti berpikir bahwa negara juga tidak menghargai atletnya, khususnya drifter-drifter yang akan ke luar negeri. "So, buat apa kita drifting di bawah IMI, kalau pembalapnya aja nggak dihargain?" ungkap Amandio.
Ketika diminta konfirmasi soal Start Permission yang bukan dari IMI, Dio mengaku bingung juga. " Dulu organizer luar wajib membuatkan start permision dari Jakarta. Tapi mulai di Jepang, Dio pakai lisensi JAF wajib daftar. Jadi nggak pernah pakai start permission lagi," akunya.
"Kalau misalnya nggak diminta, dari sana, ya kita nggak perlu minta juga," pungkas mahasiswa London School Jakarta ini.
Ooo begitu, toh...! Lagian, penghargaan kan cuma kertas dan trofi. Yang lebih penting itu, prestasi! (budsan)