Kamis, 22/12/2016 13:16 WIB
mobilinanews (Aceh) - Provinsi Aceh memang rawan bencana. Ada saja musibah yang terjadi di ujung barat wilayah Indonesia itu. Paling sering gempa bumi. Entah berapa kali negeri yang dikenal dengan 'Rencong' dikoyak gempa, banjir bandang dan tanah longsor. Inilah yang menjadi latar belakang munculnya Koetaraja Rescue.
Misi sosial dan kemanusiaan tak selalu milik suatu lembaga atau badan sosial. Namun juga bisa milik pribadi. Seperti yang dilakukan Musni Haffas. Pria yang akrab disapa Alex ini sesungguhnya adalah penggemar off-road dan kolektor sejati.
Koetaraja Rescue yang didirikannya 6 Agustus 2013 itu independen, khusus recovery di jalur off-road. "Ada 15 unit mobil dengan spesifikasi adventure milik pribadi siap membantu saat dibutuhkan," ungkap mantan Ketua Pengda IOF Aceh 2008-2014. Alex juga Ketua Indonesia Offroad Xpedition (IOX) Aceh dua periode dari 2013-2019.
Paling menarik melihat koleksi armada Koetaraja. Saat berkunjung ke markas Koetaraja Rescue yang bernuansa alami, terlihat ada 5 unit Land Cruiser Bundera, lalu 2 unit Land Rover Defender ditambah lagi 2 unit LC VX turbo, 2 Hardtop, 2 Daihatsu Rugger, 1 double cabin dan 1 unit Unimox. Tak ketinggalan dilengkapi ruber boat khusus banjir. Lengkap deh!
Bandung Tidak Takut, Gerakan Sosial Melawan Begal Motor Diprakarsai Ridwal Kamil
ICC Tangerang Rayakan HUT Ke-2 Dengan Kegiatan Safety Driving
Komunitas Trail di Sumatera Utara Semakin Solid di Hari Imlek 2017
"Ada Defender lansiran 1995 versi militer Tentara Singapore. Lalu Defender V8 buat tarik meriam eks milik TNI. Semua ori, sudah independent bukan rigit atau per kayak series. Lalu direnovasi sesuai kebutuhan recovery," beber pecinta off-road yang peduli bencana ini.
Entah berapa uang yang sudah dihabiskan untuk membangun kendaraan dan peralatan yang begitu lengkap? Baginya bersahaja saja menjawab, "Ini adalah hiburan, dan kita nikmati saja sesuai kemampuan," ujar Alex.
Tentunya tak banyak kolektor yang punya unit rescue seperti Alex. "Ini hanya hobi saja. Aksi sosial itu panggilan jiwa, tanggung jawab bencana tetap ada di pemerintah. Kita punya potensi dan tenaga yang siap membantu," pungkas pria berusia 49 tahun ini yang juga aktif sebagai Pengurus Palang Merah Indonesia provinsi Aceh.
Wah, keren nih bung Alex. Maju terus untuk membantu sesama yang lagi terkena bencana. (BangVe)