Aswin Bahar Di Mata Sahabat, Rio Sarwono dan Helmy Sungkar : Si Spesialis Runner-Up Yang Konsisten

Senin, 26/12/2016 15:52 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Berpulangnya pebalap serbabisa Aswin Bahar pada Minggu (24/12), menyisakan duka mendalam. Tak hanya kepada 5 putra-putrinya, melainkan juga rekannya, sesama pereli dan pebalapnya.

Menurut Rio Sarwono, mantan pereli dan pebalap nasional, Aswin awalnya balap di sirkuit Ancol, Jakarta. "Dia pakai Subaru yang saat itu sudah front wheel drive (berpenggerak roda depan, red). Makanya almarhum juga dijuluki spesialis front-drive,” kisah Rio.

Nama Aswin, masih menurut Rio, melejit saat keluar sebagai runner-up (juara kedua, red) reli international Dharma Putra Kostrad. "Ketika itu, almarhum fight habis-habisan dengan pereli dunia, Shektar Mehta/Ivonne Part yang ngegas Mazda Capella," kenang Rio lagi.

Rio kembali menuturkan, bahwa, demi melawan almarhum Aswin Bahar, Shektar yang asal Kenya itu, memaksa memacu mobilnya yang kempes ban di special stage (SS) terakhir, hingga menyabet juara pertama.

“Waktu itu, Aswin berpasangan dengan Richard Wuisan, sebagai navigator. Almarhum mendapat julukan spesialis runner-up di ajang reli. Karena sering banget juara dua. Tapi, di situ awalnya,” lanjut Rio.

Pada 1980, Aswin yang berpasangan dengan navigator Helmy Hutama, pakai Honda Civic, pada Kejurnas Marlboro Rally, secara mengejutkan dikalahkan pereli junior, Dani Sarwono/Onny Padmo yang geber Renault.

Selain dengan Richard Wuisan, almarhum pernah didampingi navigator Harry Soekanto dan Priyo Utomo.

Di mata Helmy Sungkar, almarhum Aswin Bahar adalah pebalap serbabisa. Itu karena selain turun di ajang reli, juga slalom dan balap mobil. “Beliau pebalap dengan attitude (sikap, red) sangat baik. Sehingga jadi panutan pada para pebalap,” ujar Helmy.

Aswin, di mata promotor balap Trendypromo Mandira itu, sangat berjasa dan punya arti banyak pada dunia balap. Caranya memberikan ilmu balap dengan mendirikan klub dan sekolah balap Aswin Safety Driver's Course (ASDC).

“Cerita sukses balap itu diturunkan kepada anak-anaknya yang menjadi pebalap. Termasuk putrinya, almarhumah Tisa Bahar. Namun yang paling jadi tentu anak ketiganya, yaitu Alvin Bahar. Nikah, juga dengan pebalap, yakni Evie Bahar,” cerita Helmy.

Di mata Helsung, panggilan Helmy, juga, Aswin adalah kawan yang baik, kekeluargaan, kalem dan pebalap yang konsisten. Sehingga dunia motorsport sangat kehilangan dengan figurnya yang telah  berjasa  memajukan balap di Indonesia.

Selamat jalan, Sobat! (budsan)

TERKINI
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik di Indonesia MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060