Tekanan Ban Saat Jalan Kering Dan Basah Beda! Berapa? Dan Kenapa? Ini Penjelasannya!

Jum'at, 27/01/2017 11:43 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Kemungkinan ban sliding alias tergelincir akibat kehilangan cengkraman ke permukaan  jalan di jalang kering dan basah sama besarnya. Memang banyak faktor penyebabnya. Tapi, salah satu yang punya peran besar adalah tekanan angin yang mengisi si karet bundar hitam. Karenanya, menurut Jimmy Handoyo, Kepala Departemen Technical Service and Development Department PT. Suryaraya Rubberindo Industries, tekanan angin ban saat jalan kering dan basah harus beda.

Sebenarnya, pabrikan motor sudah cantumkan anjuran tekanan angin yang pas untuk ban motornya. Petunjuknya berupa stiker ditempel di bodi motor. Namun, petunjuk itu hanya mengacu beban untuk roda depan atau belakang, berboncengan atau serndiri. Tujuannya, dengan tekanan angin yang pas, profil ban akan sempurna. Karena, ini berhubungan dengan area kontak dengan permukaan jalan, menjadi maksimal.

Nah, bicara area kontak ban dengan aspal, jadi penting ketika menghadapi jalanan dengan kondisi berbeda. Seperti saat kering dan hujan. Seperti diungkap Jimmy Handoyo, karena kondisi jalanan, baik aspal atau beton saat basah menjadi licin, maka, “Agar amannya, diperlukan area kontak yang lebih lebar. Supaya cengkraman ban ke aspal jadi lebih kuat. Itu logikanya,” bilang Jimmy.

Selanjutnya, Jimmy mencontohkan pada ban Sport XR Evo yang biasa dipakai di motor Honda Vario. Untuk amannya, tekanan angin ban Sport XR Evo Vario saat jalan basah, dikurangi antara 1 sampai 2 psi daripada saat di kondisi jalan kering. Kalau saat kering ban depan Sport XR Exo pakai 26 psi dan 28 psi di belakang, maka saat jalanan basah tekanannya dikurangi jadi 24-25 psi di depan dan 26-27 psi di belakang.

Pengukuran tekanan ban saat kering dilakukan saat ban masih dingin lho, ya. Sebelum dipakai jalan. Karena kalau sudah jalan, tekanan angin berubah karena suhu angin di sudah naik.

Soal kenapa tekanan ban saat jalan basah jadi harus dikurangi, Jimmy menjelaskan. “Saat hujan, jalanan basah. Akibatnya, suhu kerja ban turun. Padahal dengan tekanan angin yang sama, area kontak ban ke ban sama. Akibatnya, daya cengkram ban dengan seting kondisi jalan kering, jadi berkurang saat jalanan basah. Makanya, saat bermotor di jalan basah, tekanannya dikurangi. Agar area kontak ban meluas,” jelasnya.

Kenapa, 1-2 psi? “Lebih rendah 2 psi itu batasan maksimalnya. Sebab, jika tekanan ban dikurangi lebih dari 2 psi, ban terlalu kempis. Akibatnya, handling dan akselerasi motor malah lebih berat. Malah berakibat konsumsi bahan bakar jadi lebih boros,” urai Jimmy.

Terakhir, cara berkendara di saat melintasi jalan basah juga harus diubah. Paling gampang, kurangi kecepatan. “Turunkan kecepatan 20 hingga 25 persen jika mengendarai motor di saat hujan,” tutup Jimmy.

Siap! Sekarang Bikers paham! (Aries Susanto)

TERKINI
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya! Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas! Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024 AC Mobil Tidak Dingin, Coba Lakukan 6 Cara Ini Agar Temperatur Suhu Dalam Mobil Tetap Stabil!