Gokart Sentul : Banding Diterima, Maouri Simon Dipenalti 10 Detik, Daffa AB Naik Posisi

Rabu, 08/03/2017 21:12 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Maouri Simon akhirnya kena penalti 10 detik, dan Daffa AB naik ke posisi pertama seri 2 Kejurnas Gokart Eshark Rok Cup Indonesia di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Minggu (26/3).

Keputusan itu merupakan hasil sidang Tim Panel Banding di kantor PP IMI, kawasan SCBD Jakarta, Selasa (7/3). Tim yang terdiri-dari Poedio Bintoro, Dani Sarwono dan Eko Reksodipuro mengeluarkan hasil sidangnya pada hari Rabu (8/3) di Jakarta.

Dasar pertimbangan mengabulkan antara lain briefing pimpinan perlombaan pada kejurnas gokart seri 2 sekaligus Asia Zone, bahwa diberlakukan peraturan CIK point 5.5.3. Yaitu peserta yang bemper depannya turun akan dikenakan penalti waktu 10 detik, tanpa hak protes.

Dengan adanya laporan tim scrutineering bahwa bemper pebalap Maouri Simon turun, maka dalam pengumuman hasil sementara (unofficial result) kelas Mini Rok, Maouri menempati posisi 6 dengan penalti 10 detik.

Tidak ada protes yang masuk, hal ini sesuai juga dengan point nomor 1. Namun pada hasil akhir (official result) kelas Mini Rok posisi Maouri berubah menjadi posisi 1, karena penalti 10 detik hilang. Itu berarti hasil briefing tidak ditanda tangani oleh Pengawas Perlombaan.

Maka kemudian Tim Panel Banding memutuskan banding Sdr. Satianto, M Akbar Zulfahmi, dan Dony S Sarwono diterima dan uang jaminan banding dikembalikan.

Atas keputusan Tim Panel Banding tersebut, mendapat apresiasi dari Irjen Purn. Anang Boediharjo, founder P-Five Racing Team, tempat Daffa AB bernaung yang menyatakan salut dengan keputusan yang obyektif dan tegas.

“Semua ini untuk menegakkan aturan balap yang sudah ditetapkan, dijalankan dengan benar. Sehingga pebalap tidak ragu-ragu untuk mengikuti event balap karting yang diselenggarakan panitia. Karena mereka yakin akan mendapat perlindungan dari IMI kalau panitiamelakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak,” ujar Anang.

Dari panitia penyelenggara sendiri terlibat sangat aktif mendorong agar persoalan ini diselesaikan secara sesuai regulasi dan terbuka. Sehingga, kemudian bisa disimpulkan, ini terjadi karena kelalaian pada pengawas perlombaan. (budsan)

TERKINI
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik FIF Raup Laba Bersih Rp1,1 Triliun, Naik 16,5 Persen di Kuartal I 2024 PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan