Kamis, 16/03/2017 09:11 WIB
mobilinanews (Qatar) – Saat main di Moto2 maupun di awal karir MotoGP, Marc Marquez pegang prinsip menang atau tidak sama sekali. Pokoknya terdepan, apa dan sekeras apapun caranya. Termasuk nyikut lawan. Ia super agresif.
Tahun lalu gaya balap itu ditanggalkan. Lebih main sabar, taktis, dan pentingkan konsistensi raihan poin. Itu yang menjadikannya juara dunia 2016 meski hanya memenangi 5 dari 18 seri lomba.Tahun ini pendekatan Marquez tak akan berubah.
“Aku kini lebih dewasa dan lebih berpengalaman. Konsistensi poin sangat penting. Fight atau tidak tergantung situasi race to race. Jika memungkinkan, saya akan tarung100% seperti biasanya. Jika secara teknis tak memungkinkan, yang penting adalah poin sebaik mungkin,” ucap Marquez yang sejak tahun lalu terlihat tak lagi memaksakan sebuah kemenangan.
Dengan pendekatan itu pula ia yakin bisa menambah koleksi gelar musim ini, gelar dunia ke-4-nya di MotoGP. Itu target yang ia pancang meski performa motornya belum sesuai harapan. RC213V miliknya masih bermasalah, khususnya pada setingan elektronik.
MotoGP 2024: Adaptasi Sudah Beres, Tiba Saatnya Marc Marquez Ngegas GP23 Melawan GP24
MotoGP Spanyol 2024 : Federal Oil Apresiasi Podium Marc Marquez, Pembuktian Bersama Gresini Racing
MotoGP 2024 AS: Pedro Acosta Malah Bersyukur Disalip Marc Marquez dan Jorge Martin, Ini Alasannya
“Dari aspek teknikal saya memang tak pernah puas.Tak pernah ada yang sempurna, saya selalu ingin lebih baik dan lebih baik. Tapi, sedikit demi sedikit, kami alami kemajuaan dan akan terus coba ditingkatkan.Setidaknya tes musim ini lebih bagus dari tahun lalu” tutur MM yang cukup puas dengan hasil tes Losail, terutama karena simulasi balapnya yang konsisten dengan waktu kisaran 1 menit 55 detik.
Modal itu yang membuatnya berani mematok podium di GP Qatar pada 26 Maret sembari menunggu kesempatan jika bisa bersaing berebut gelar juara.Itu target realistis karena Losail bukanlah trek favoritnya dan karakter sirkuit itu juga selama ini rada menyulitkan RC213V.
Soal pesaing, MM menunjuk Vinales sebagai ancaman utama. Selain adaptasinya yang sangat mulus di atas M1, motivasi MV juga sedang tinggi.
“Tentu saja saya tak bisa abaikan Valentino (Rossi) yang penuh pengalaman dan selalu tampil beda saat balapan. Yang pasti, saya pun siap 100% bertarung sampai ahir musim. Saya sangat termotivasi untuk dapat gelar tambahan,” imbuhnya. (andro)
Keyword : Marc Marquez MotoGP Qatar fighter sejati