Ini Sederet Alasan Mengapa Toyota Avanza Masih Terus Diminati !

Jum'at, 28/07/2017 09:44 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Semester kedua 2017, pasar low MPV di Indonesia kembali kedatangan dua pemain baru yaitu Mitsubishi Expander dan Wuling Confero S.

Kedatangan keduanya tentu berusaha mengusik kedigdayaan sang penguasa Toyota Avanza yang sejak awal kehadirannya tahun 2004 hingga kini tidak tergoyahkan. Di sisi lain, harus diakui pasar low MPV masih menjadi segmen paling menggiurkan di tanah air dengan pangsa pasar setidaknya 30% dari total market, atau terjual sekitar 300 ribu hingga 350 ribu unit per tahun.  

Ini bukan kali pertama Toyota Avanza coba diusik kursi singgasananya. Sebelumnya, dua rival yang tidak kalah berat sudah coba menantang yaitu Honda Mobilio dan Suzuki Ertiga, namun hingga kini keduanya sama sekali belum mendekati angka penjualan Toyota Avanza.


Berdasarkan data Gaikindo sepanjang semester satu 2017, Toyota Avanza sudah terjual 62.615 unit atau dapat dikatakan rata-rata setiap bulannya mampu terjual 10.436 unit. Bagaimana dengan dua rival terdekatnya Honda Mobilio dan Suzuki Ertiga?

Pada periode yang sama (baca: semester satu 2017), Honda Mobilio terjual 17.716 unit atau rata-rata 2.953 unit per bulan. Sementara Suzuki Ertiga membukukan angka penjualan sedikit lebih baik yaitu 17.998 unit atau sekitar 3.000 unit per bulan.

Dari data itu dapat diambil kesimpulan jika pertarungan sesungguhnya bukan antara Toyota Avanza versus para rival, tapi justru pertempuran pangsa pasar di antara para rivalnya sendiri. Sementara, Toyota Avanza dapat diasumsikan tetap melenggang kangkung.

Lantas mengapa animo konsumen otomotif Indonesia terhadap Toyota Avanza belum juga pudar setelah 13 tahun perjalanannya di tanah air? Setidaknya ada tiga kuncian utama Toyota Avanza yang masih sulit ditandingi para kompetitornya, termasuk dua calon lawan terbarunya di semester kedua 2017 ini…


Pembuktian Panjang
Harga Toyota Avanza dapat dikatakan tidak lagi murah untuk masyarakat kebanyakan, karena mayoritas varian atau tipe yang ditawarkan harganya sudah di atas Rp 200 juta per unit.

Lantas kenapa masyarakat Indonesia masih lebih memilihnya dibanding Toyota Calya yang banderol harganya lebih terjangkau? Jawaban paling logis adalah masyarakat kategori entry level atau first time buyer yang membutuhkan kendaraan transportasi yang sudah terbukti kehandalannya dan minim keluhan, maka jawaban yang paling mudah mengemuka adalah “Toyota Avanza”.

13 tahun perjalanan hingga julukan abadi sebagai “mobil sejuta umat” menjadi gimmick marketing yang kuat. Sederhananya, produk kendaraan satu ini dapat dikategorikan sudah bisa bicara untuk dirinya sendiri, “Saya ini sudah terbukti handal!”

Layanan Purna Jual Terluas
Beli mobil tentu terkait dengan jaminan layanan purna jual yang luas serta ketersediaan suku cadang. Untuk ini, Toyota jelas memiliki paling banyak jaringan dealer 3S (sales, service, sparepart) di Indonesia. Sederhananya dimanapun pengguna Toyota Avanza berada di tanah air paling mudah menemukan jaringan dealer 3Snya Toyota.

Nilai Jual Kembali
Hal ini tidak perlu pembuktian lebih lanjut. Pasalnya di benak umum pembeli atau pemilik Toyota Avanza adalah nilai jual kembalinya yang lebih terjaga dibanding para kompetitor.

Kesimpulan
Andai Toyota Avanza bisa bicara mungkin dia akan bilang ke setiap calon pembelinya, “Buat keluarga kok coba-coba?! Pilih yang sudah terbukting dong…”

Bagaimana menurut Anda? (derry journey)

TERKINI
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik di Indonesia MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060