Isi Slot Kalender MotoGP 2018, Thailand Untung 5 Kali Lipat

Minggu, 03/09/2017 21:35 WIB

motorinanews (Bangkok) – Sebenarnya para pebalap sekelas Valentino Rossi ogah-ogahan main di Sirkuit Buriram, Thailand, karena harus berkendara lima jam dari bandara menuju sirkuit. Tapi, apa daya, otoritas negeri itu sudah teken kontrak senilai 300.000 juta baht (sekitar Rp 120,5 miliar) dengan Dorna Sports.

Thailand sudah dapat slot kompetisi 2018 pada 6-7 Oktober 2018, plus bonus sebagai ajang tes pra musim pada 16-18 Februari 2018. Hanya dengan membayar Dorna sebesar itu, Thailand sudah membayangkan berbagai keuntungan dalam 3 tahun ke depan sesuai durasi kontrak.

Multiplier effect event sebesar MotoGP sudah menanti. Pembangunan infrastruktur sekitar Buriram bakal mulus, termasuk pengembangan airport terdekat agar bisa didarati jet-jet pribadi para kontestan MotoGP. Dampak lain adalah pengembangan industri sepeda motor Thailand yang saat ini sudah terpesat di kawasan AsiaTenggara, dan tentu saja menyiapkan jalan tol untuk para pebalap muda Thailand ke ajang Grand Prix.

Efek terbesar yang disasarThailand adalah parawisata. Sektor ini langsung menggeliat dan bersiap begitu pemerintah Thailand menandatangani kontrak 3 tahun dengan bos Dorna Carmelo Ezpeleta pada Jumat lalu.

Wakil PM Thailand Thanasak Patimaprakorn optimis kehadiran MotoGP akan bawa banyak keuntungan bagi negerinya. Diperkirakan setiap gelaran akan mendatangankan 200.000 penonton dari berbagai penjuru. Dari penjualan tiket dan sponsor lokal saja  saja diestimasikan sudah masukkan uang sebesar 1,5 miliar Baht atau 5 kali lipat dari nilai kontrak dengan Dorna.

Devisa juga pasti berlimpah setiap kali rombongan sirkus MotoGP berdatangan lewat akomodasi, transportasi, konsumsi, dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya. Musim ini saja tercatat 87 pebalap berlaga di tiga kelas (24 MotoGP, 32 Moto2, dan 31 Moto3).

Kalikan jumlahnya jika masing-masing bawa mekanik dan offisial tim sebanyak 20 orang saja. Tambahkan penonton asing sekitar 30 – sampai 50.000 orang saja, maka itulah masa panen sektor industri parawisata Thailand. Belum lagi dampak tak langsung karena event ini ditonton 800 juta fans lewat tayangan langsung ke 207 negara.

Opa Ezpeleta yakin pemilihan Thailand tepat sebagai salah satu tuan rumah MotoGP tahun depan. “Para pebalap pun pasti senang karena negara ini punya destinasi wisata yang hebat,” katanya sekaligus menampik omongan Rossi yang pernah bilang lebih suka balapan di Indonesia lagi setelah menjajal Sirkuit Sentul kala manggung di kelas 125 cc. Apalagi penggemarnya membludak di negeri ini. 

Sayang, harapan itu dan juga harapan fans MotoGP di Indonesia belum punya kepastian meski Opa Ezpeleta sudah beri dukungan. Dengan pelbagai keuntungan yang dijabarkan di atas, sepertinya mengherankan juga kenapa para investor tak tergerak merenovasi Sentul seperti maunya Dorna atau merampungkan pembangunan Sirkuit Jakabaring dan memastikannya menggelar MotoGP secepatnya? (andro)

TERKINI
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali Hyundai dan Grab Salurkan Alat Bantu Gerak dan Kursi Roda Kepada Penyandang Disabilitas