Strategi Pitstop Sean Gelael Di Debut Formula Renault 3.5

Sabtu, 25/04/2015 11:36 WIB

mobilinanews.com (Spanyol) – Pebalap Sean Gelael kini bersiap melakoni seri pembuka Formula Renault 3.5 di Sirkuit Aragon, Spanyol, 25-26 April 2015. Sean (18 tahun) memperkuat tim Jagonya Ayam with Carlin didampingi pebalap Tom Dillman (Perancius, 26 tahun), team mate sekaligus mentornya.

Yang jelas, Formula Renault 3.5 atau yang biasa juga disebut World Series by Renault 3.5 ini balapannya hampir mirip dengan lomba Formula Satu (F1). Setara dengan GP2 alias F1 junior.

Di Formula Renault 3.5 ada sistem canggih untuk mendongkrak tenaga di tikungan. Namanya DRS (Drag Reduction System), yaitu sistem yang dapat mengubah sudut sayap belakang kendaraan untuk membantu mendahului kendaraan lain. Terutama untuk di tikungan.

Hal baru lain yang akan dialami Sean adalah melakukan pit stop. Hal yang tidak ada saat 2 tahun berlomba di F3 Eropa. Jika pit stop di F3, merupakan hal buruk karena pebalap mengalami kerusakan atau mekanikal yang harus diperbaiki.

Tapi pada FR 3.5, pit stop merupakan kewajiban. Yaitu  melakukan pit stop pada race kedua untuk mengganti sedikitnya dua ban. Dan Sean bersama timnya secara khusus telah belajar melakukan pit stop selama tes pra musim.

Tim Jagonya Ayam with Carlin harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk meminimalkan waktu pit stop. Dan kedua pit stop dapat dipergunakan untuk keuntungan strategi.

Misalnya, ketika Sean sedang terhalang di belakang pebalap lain. Maka ia melakukan pit stop lebih awal untuk dapat berada di ruang terbuka saat kembali ke lintasan. Sehingga dia dapat memacu mobilnya lebih kencang, dan bisa berada di depan pesaing saat lawan melakukan pit stop.

Manajer tim Carlin, Ricky Taylor mengatakan, “kendati pada 2014 Carlin tidak berkompetisi di Formula Renault 3.5, tetapi kami latihan pit stop di markas Carlin di Farnham, Inggris, “ ungkap Taylor.

“Kami terus memperbaiki diri. Kami menggangap pit stop sebagai sesuatu yang sangat penting, karena memungkinkan untuk memperbaiki posisi seorang pebalap. Lima tahun yang lalu kami berhasil menjuarai kejuaraan ini karena satu pit stop yang sangat cepat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk dapat melakukan penggantian dua ban, biasanya ban belakang, dibutuhkan tujuh orang dalam pit stop untuk bekerja cepat selama selama beberapa detik.

Satu orang mengoperasikan dongkrak di bagian belakang kendaraan. Kemudian dua orang melepas ban bekas di setiap sisi kendaraan, dua orang memasang ban baru, dan dua orang mengoperasikan wheel gun (alat pengencang baut ban).

“Prosesnya hampir sama seperti yang kita lihat di Formula 1. Tetapi terkadang juga diperlukan penggantian empat ban sekaligus, misalnya karena ban sudah sangat tipis atau karena faktor cuaca. Pada saat ini terjadi, satu orang akan mengerjakan satu ban.”

Sebenarnya, kata Taylor, ada orang ke-8 yang terlibat dalam proses pit stop. Yaitu mekanik yang memegang tanda bagi si pebalap untuk berhenti dan berjalan kembali meninggalkan pit. Orang kesembilan? Ya si pebalap itu sendiri.

Semua pekerjaan tim harus amat rinci dan persis. Sehingga dibutuhkan kecermatan, kerja sama tim dan kepiawaian si pebalap untuk memelihara irama dan momentum. Pekerjaan seperti ini butuh waktu bertahun-tahun sebelum naik ke puncak dan Sean Gelael sedang melakoninya.

Siaran langsung seri permbuka Formula Renault 3.5 di Kompas TV pada Minggu (26/4) pukul 18.00 WIB.

Selamat berlomba, Sean.

TERKINI
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali Hyundai dan Grab Salurkan Alat Bantu Gerak dan Kursi Roda Kepada Penyandang Disabilitas