Ini Alasan Puguh Wirawan dan Palma Punta Tidak Kembalikan Pendaftaran Calon Ketum IMI DKI

Jum'at, 20/10/2017 08:12 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Hingga batas akhir pendaftaran bakal calon (balon) ketua umum DKI, hanya 2 orang dari 6 orang yang mengambil formulir yakni Anondo Eko dan Bimo Pradikto.

Empat nama lainnya tidak datang ke kantor sekretariat IMI DKI di kawasan Kemayoran Jakarta yakni Puguh Wirawan, Dodi Irawan (berduet dengan Anondo Eko), Hendrick Saputra dan Robert Batubara. 

Yang menjadi sorotan tentu kubu Puguh Wirawan dan Palma Punta, dua tokoh senior dari internal IMI DKI. Saat ini Puguh yang seorang lawyer adalah Ketua Bidang Wisata. Sebelumnya pernah menjabat Ketua Bidang Organisasi. Sedang Palma adalah Ketua Harian yang telah resign setahun lalu.

"Saya selama ini telah menjalin komunikasi dengan Bimo Pradikto. Saya tanya langsung ke dia, apakah benar akan maju, dijawab beberapa kali bahwa dia serius bakal maju," ujar Palma kepada mobilinanews.

Karena mendapat jawaban langsung dan mendukung regenerasi di IMI DKI, lanjut Palma, dia menyatakan mundur tidak mendaftarkan diri. Selanjutnya akan memberikan dukungan kepada Bimo.

Palma yakin meski masih muda, Bimo yang seorang offroader yang tengah naik daun itu bakal mudah melaju dan akan terpilih sebagai Ketua Umum IMI DKI secara aklamasi di Musprov tanggal 25 Oktober mendatang.

Dengan asumsi di kepala Palma yang menjadi koordinator tim pemenangan Puguh, sang ayah Prasetyo Edi Marsudi dan Alfonsus Judiarto Ketua IMI DKI incumbent memerintahkan klub-klub untuk mengamankan Bimo.

"Namun melihat kenyataan kemarin, saya kecewa. Karena mas Bimo saat mendaftar ke tim penjaringan tidak membawa surat dukungan klub yang cukup dan kewajiban setor Rp 100 juta. Tahu begitu, kami pasti maju," ungkap Palma yang di batas akhir pengembalian formulir itu justru terbang ke Surabaya untuk sebuah keperluan.

Yang jadi pertanyaan, apakah Palma sungguh-sungguh bakal maju kalau Bimo tidak mendaftar atau hanya mendaftar kamuflase karena tidak memenuhi syarat kelengkapan dari tim penjaringan?

Jawabannya : belum tentu juga. Pasalnya, klub pendukung sebagai syarat pendaftaran sudah diborong duet Anondo Eko - Dodi Irawan.

Tercatat ada 32 klub dari total 39 yang memiliki hak suara mendukung Anondo Eko. Sehingga 7 klub yang tersisa tidak cukup sebagai modal untuk mendaftar. Minimal harus 13 klub.

Palma tidak mengomentari soal itu. Yang jelas, dengan Bimo tidak mendapatkan dukungan klub yang memadai, Palma memprediksi memang sudah disetting Anondo ketua, berikutnya nanti baru Bimo. 

"Yah, berkabung lagi deh. Semoga IMI DKI tetap menjadi barometer tidak hanya jargon-jargon lagi," pungkas Palma tampak kurang bersemangat. (budsan)

TERKINI
Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024 Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo Suzuki Address 125 2024: Skutik Matic Modern Bernuansa Klasik Yang Tampil Elegan