BMB HRVRT Motorsport Ingin Pertahankan Juara Nasional Tim di 2018

Minggu, 31/12/2017 10:23 WIB

mobilinanews (Jakarta) -Terqpkan strategi yang apik. Itu salah satu key factor sukses BMB Motorsport di ajang Indonesia Xtreme Offroad Racing (IXOR) 2017.

Tim asal Binuang, Kalimantan Selatan, yang sebelumnya bernama HRVRT-BGM-HBM-BMB Motorsport ini tampil memukau dengan merebut status juara Kejuaraan Team Speed Offroad 2017.
 
Yang menarik adalah proses panjang yang harus dilakoni sebelum mendapatkan gelar itu.Bukan hanya menghadapi sengitnya rivalitas di lintasan, tapi juga persoalan dilematis yang dihadapi jauh sebelum balapan.

Punggawa tim, Boy M. Dinata, menuturkan pihaknya sempat bingung ’setengah mati’ di awal tahun saat beredar kabar soal regulasi baru. Bahwa sebuah tim harus terjun di 4 kelas berbeda sebagai syarat berkompetisi dalam Kejuaraan Tim 2017.

Kabar itu diterima saat ia bersama seluruh kru tim HRVRT tengah khusyuk melaksanakan ibadah umroh di Tanah Suci.

“Regulasi itu diluar dugaan. Kami sempat bingung dan khawatir,”  cerita Boy.

Tak mudah meneyusun format pembalap untuk 4 kelas itu. Maka, Boy dan timnya pun berserah dan berdoa minta petunjuk Allah SWT untuk mendapatkan solusi. Saat itu rombongan berada di Masjid Nabawi, Madinah. 

“Dua hari berturut kami rapat tim seusai sholat Dzuhur sekalian menunggu Azhar di Masjid Nabawi. “Alhamdulillah, dalam dua kali rapat itu bisa disusun formasi lengkap untuk 2017. Sekaligus strateginya.”

Sepulang dari Tanah Suci dan  nama berubah jadi BMB Motorsport, Boy dkk hanya punya waktu dua minggu persiapan ke seri pertama kejurnas di Banjarbaru, Kalsel.

Tapi, itu tak menjadi masalah besar karena tim sudah punya strategi yang dimatangkan saat di Tanah Suci. Hasilnya, tim meraih posisi pertama di seri pembuka.

Rancangan strategi sama dengan sedikit improvisasi sesuai kebutuhan, tim yang juga dimotori TB Deyang dan TB Adhi ini pun mengecap sukses susulan di putaran kedua.

Sayang, hal sebaliknya terjadi di putaran ketiga. Tim gagal mendulang poin maksimal lantaran dua offroader, TB Deyang dan Dadang Pohang, terkendala oleh kerusakan mobil.

 “Kami berusaha bangkit di putaran empat untuk mengumpulkan poin dan berhasil meraih posisi ketiga. Sempat mencoba strategi baru dan merombak komposisi di putaran kelima (final) supaya masing-masing pembalap bisa menyumbangkan poin terbesar dari masing-masing kelas. Ini dilakukan karena terpaut hanya 4 poin dengan tim yang berada di posisi kedua. Alhamdulillah berhasil meraih posisi 2 sekaligus menempati posisi teratas kejuaraan team 2017,” papar Boy.
 
Itu berarti menambah koleksi trofi mereka setelah meraih titel sama pada musim 2014. 
.
Boy mengakui rivaltas musim ini sangat sengit, sekaligus menjadi sangat menarik karena aspek kompetitifnya.

Ia menyebut JRT atau Jhonlin Racing Team sebagai rival yang kuat dan selalu menjadi ancaman, termasuk di musim berikut.

Tim itu punya spesifikasi mobil tingkat ‘dewa’ dan para driver yang juga hebat. Kombinasi itu membuat kompetisi makin menarik. Diakui oleh Boy, tim kaliber yang dikomandani Haji Sam itu memiliki performance di atas rata-rata.
 
“JRT sendiri adalah tim kuat,  terbaik saat ini dan ke depannya. Mereka menjadi tim dengan penampilan paling oke dengan penenerapan teknologi pada mobil balap yang oke juga,” imbuhnya sembari mengakui faktor keberuntungan ikut mempengaruhi raihan hasil timnya.

 “Meski begitu kami tetap berharap dan berusaha semoga pada 2018 dapat mempertahankan gelar Juara Nasional Kejuaraan Team. Aamiin Yaa Rabbal Alamin,” pungkasnya.(m.yusuf)

TERKINI
Pembuktian Bersama Gresini Racing, Federal Oil Apresiasi Podium Marc Marquez di MotoGP Spanyol 2024 Daihatsu Kumpul Sahabat Beri Apresiasi Erwan Erik, Setia Menggunakan Daihatsu Xenia Selama 12 Tahun Mitsubishi Fuso Hadirkan Part Depo ke-19 di Morowali, Pastikan Kesiapan Suku Cadang GWM Indonesia dan Ideafest Selenggarakan Diskusi Inspiratif Bahas Transformasi Industri Melalui Pengalaman Baru