Selasa, 20/03/2018 15:40 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Nama Radityo Mahendra Hutomo memang nama baru di tim ABM Motorsport. Namun bukan orang baru di ajang balap mobil Sentul, terutama di kelas ETCC.
Radit yang baru lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini baru saja meraih predikat ETCC Fastest Man of The Year 2017.
Selain itu, pemuda yang saat ini tengah magang sebagai legal intern (lawyer) juga berlaga di Japan Super Touring Championship (JSTC) dengan mengandalkan Honda Integra DC5. Sedang di ETCC 2000 Pro menggeber BMW E36 Coupe.
“Tidak ada target khusus dari ABM Motorsport. Pesan dari Pak Paul dan Ibu Vivi Montolalu sebagai bos tim : lakukan yang terbaik,” ujar Radit kepada mobilinanews.
Kaleidoskop 2019 : Gadis Manis Ini Jadi Penantang Balap Mobil Mercedes-Benz di Sentul
Haridarma Manoppo Senang Bersaing Dengan Demas Agil di ISSOM
Bambang Hutomo : Apartemen dari ABM Untuk Kado Ulang Tahun Istri
Meski itu, lajang yang mulai berkarir sebagai pembalap pada seri 1 ISSOM 2013 ini paham jika dipundaknya dibebankan pencapaian maksimal, khususnya di dua kelas yang akan diikutinya. Itu sesuai dengan obsesi tim yang kali ini mengikuti di hampir semua kelas balapan ISSOM.
Radit yang tinggal di Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini memiliki pengalaman tak terlupakan di ajang balap. “Ketika ikut OMR Brio 2013 seri terakhir, saya start dari posisi ketiga namun bisa finish pertama,” senyum Radit.
Bagi Radit, tidak terlalu susah mengatur waktu antara balap dan kerja. Caranya? “Mensiasati waktu luang weekend untuk mengurus balap dan waktu sepulang kerja,” ungkapnya.
Cita-cita yang belum kesampaian di balapam dan di luar balapan? “Juara umum ETCC dan menjadi pengusaha sukses,” sambarnya.
Radit yang mengidolai Lewis Hamilton ini ingin balap nasional di Indonesia dapat lebih kompetitif ke depannya dan melahirkan pembalap-pembalap muda baru.
Ok Radit, start you are engine. (budsan)