Oli Kompresor AC Mobil Jarang Diganti, Kompresor Cepat Ngorok!

Selasa, 03/04/2018 00:08 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Pada perawatan berkala kendaraan roda empat, salah satu komponen pada perawatannya adalah penggantian rutin oli mesin.

 Namun, sebagian orang jarang mengetahui dan tidak sadar bahwa oli kompresor AC mobil juga perlu diganti. Bahkan, tak jarang pemilik kendaraan 
mengetahui bahwa di dalam kompresor AC mobil terdapat oli kompresor. 

Salah satu penyebab kompresor tidak optimal dan sering disebut ngorok karena pemilik 
kendaraan jarang atau bahkan tidak pernah mengganti oli kompresor.

Timbul pertanyaan, apakah mengganti oli kompresor AC mobil penting? Apa dampaknya kalau oli kompresor AC mobil gak pernah diganti?

Menanggapi hal tersebut, Technical Service Departement PT Denso Sales Indonesia, Nur Indra 
mengatakan, bahwa sebenarnya oli kompresor AC mobil perlu diganti.

 Biasanya, usia pakai kompresor umumnya 5.000 jam untuk kompresor AC car passanger. Saat sudah 5.000 jam atau sekitar 1,5 – 3 tahun wajib melakukan pengecekan, seperti overhaule check, yaitu pengecekan keseluruhan kompresor seperti medical check up untuk kompresor.

Selain melakukan pengecekan secara berkala, pria yang disapa Nur Indra ini menambahkan 
bahwa ada yang perlu diperhatikan lagi agar oli kompresor ac mobil tetap bekerja optimal. 
Misalnya, pada saat penggantian dryer, oli tidak ditambah dan hasilnya olinya berkurang atau 
habis sama sekali.

 Selain itu, ketika melakukan proses penggantian part, tapi tidak disertai dengan prosedur yang benar sehingga jumlah oli yang ada di dalam kompresor berkurang .

 Hal tersebut juga bisa menyebabkan berkurangnya usia pakai kompresor karena proser pelumasan 
pada kompresor berkurang. Biasanya, ditandai dengan (kompresor) bisa menimbulkan suara 
ngorok atau kompresor panas.

Oli memiliki karakteristik tertentu. Salah satunya adalah oli kompresor. Salah satu karakteristik 
dari oli kompresor yaitu oli kompresor ikut bersirkulasi di dalam kompresor AC, artinya ketika 
refrigerant berbentuk gas, oli kompresor juga harus berbentuk gas. 

Ketika refrigerant berbentuk cari, maka oli kompresor harus berbentuk cair. Artinya, ketika kembali ke kompresor, wujud oli harus berbentuk gas, kalau cair, maka kompresor bisa rusak.

 Ini beda dengan oli mesin yang karakteristiknya hanya pelumas aja, melumasi mesin kendaraan. 

Terakhir, menurut pria yang berkantor di Jalan Gaya Motor, Sunter ini mengatakan, sebenarnya, yang perlu di highlight adalah bahwa kompresor itu yang krusial adalah olinya. Terutama pada takaran dan jenis / spesifikasinya.

 Kalau oli motor dicampur apa aja oke, minyak tanah sama solar, atau bensin. Tapi, kalau minyak oli ga bisa ke campur, maka bukan melumasi, tapi menjadi seperti material keras.

 Nanti jadi kerikil dan bisa bikin baret dan jadi 
noise di kompresor. Dan itulah yang bikin kompresor menimbulkan suara ngorok. (budsan)

TERKINI
Wuling Resmi Membuka Pemesanan Cloud EV di Ajang Periklindo Electric Vehicle Show 2024 Mitsubishi Fuso Mensupport Jambore Canter Mania di Jambi, Solidaritas Tiada Batas! PEVS 2024: Dukung Percepatan Transisi Kendaraan Listrik di Indonesia Pameran PEVS 2024: Bluebird Tambah Taksi Listrik!