Kurniawan Adhiasa Putra, Sopir Truk Ekspedisi & QTT di Tol Cipali

Rabu, 11/07/2018 01:40 WIB

mobilinanews (Sentul) – Pepatah awam mengatakan, siapa yang berusaha di situ ada jalan. Ini cocok buat Kurniawan Adhiasa Putra, pegokart anyar yang kembali menorehkan prestasi. Kali ini, ia meraih trofi sebagai juara 2 Master Rok GP Non-Seeded.

Pegokart tim R1 dari Solo tersebut hanya kalah dari “seniornya” Rio Hartanto (TKM Racing), namun berhasil mengungguli Budi Mulyana (ESI Motorsport) yang sudah lama malang melintang di ajang gokart nasional.

“Alhamdulillah, kembali naik podium. Ini aja udah sangat senang. Sudah happy banget,” girang Mancung –sapaan karib Kurniawan--  di Sentul International Karting Circuiit, Bogor, Minggu (8/7/2018).

Pada seri 3 Kejurnas ESHARK Rok Cup pada Mei lalu, di sirkuit sama, pria yang berprofesi sebagai sopir truk ekspedisi ini juara 4 Master Rok GP. Sebelumnya di seri 2, Mancung bahkan sudah menyambar juara 5 Senior Non Seeded dan juara 3 Master Non Seeded.

Siapa sebenarnya Kurniawan? Seperti ditulis di atas, sehari-hari adalah driver truk ekspedisi PT. SHS International Charoen Pokphand Group yang baginya mengarungi tol Cikampek hingga Cipali adalah santapan hariannya.

Makanya, Richardus Ari Irawan manajernya di tim R1 Solo, tak kaget jika anak didiknya selalu meraih podium. “Ya, mau gimana? Ketika pegokart lain aja belum pada latihan, Mancung tiap hari melakukan QTT (babak kualifikasi) di tol Cipali. Terang aja dia menang,” ujar Ari setengah bercanda dan meledek Mancung.

Bagaimana awalnya Mancung jatuh cinta dengan dunia gokart. 2015, menjadi titik tolak pria dengan logat Jawa Tengah medok ini menggandrungi gokart, latihan di rental gokart di Jakarta. Kemudian, 2016 melakukan latihan hingga di TKM Rental Solo Baru milik Yongliek Santoso.

“Tahun 2017, dengan support berbagai pihak, dari Pak Yongliek, Pak Eris Mahpud hingga Pak Ari mulai ikut kompetisi di Sentul. Namun baru benar-benar serius ya musim 2018 ini,” tuturnya.

Support yang luar biasa dari berbagai penjuru itulah yang disyukuri Mancung. Sebab jika harus keluar biasa sendiri, tentulah berat. Apalagi gokart dikenal sebagai olahraga orang kaya.

“Yang jelas, bisa ikut gokart, setiap seri saja sudah senang. Ya, gimana namanya hobi. Maka itu, saya tak henti-hentinya sampaikan terima kasih kepada Pak Yongliek, Pak Eris, Pak Ari dan yang tidak bisa sebutkan satu persatu. I love karting,” ungkap Mancung Sumringah. (budsan)

 

 

TERKINI
Tutup Ajang PEVS 2024 dengan Gemilang, MG Raih Penghargaan Favorite Big MPV untuk MG Maxus 9 Spesifikasi Seres E1 yang Meraih Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 305 Ducati Pecahkan Rekor MURI di Event We Ride As One di Candi Prambanan Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali