Senin, 10/09/2018 08:01 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Cara yang ditempuh Pemerintah untuk melaksanakan program pengendalian impor diyakini pula dapat menggenjot produksi industri dalam negeri.
Pada dasarnya, industri di Indonesia sudah ada dan siap menambah produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
“Terutama dalam menghadapi revolusi industri 4.0, yakni sektor otomotif,” jelas Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian RI, seusai Konferensi Pers Kebijakan Pemerintah Dalam Rangka Pengendalian Defisit Neraca Berjalan di Jakarta, Rabu (5/9).
Menurutnya, otomotif adalah salah satu contoh sektor yang tengah diprioritaskan pengembangannya oleh pemerintah, dimana produksi dan ekspor akan terus digenjot.
OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara Kelas OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya
Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024
Airlangga menyebutkan, misalnya komitmen investasi Toyota Group di Indonesia selama 2-3 tahun belakang ini mencapai Rp 20 triliun.
Kemudian, mereka menargetkan total ekspor mobil CBU untuk tahun ini sebanyak 217 ribu unit atau senilai lebih dari USD 3 juta.
“Pertengahan bulan ini juga akan ada ekspor dari Suzuki, sehingga ekspor secara keseluruhan di tahun ini akan menembus hingga 250 ribu unit,” ungkapnya.
Melalui peningkatan ekspor ini dinilai dapat memperbaiki struktural ekonomi Indonesia, yakni defisit transaksi berjalan.
Airlangga menambahkan, guna menjaga fundamental ekonomi Indonesia, pengendalian impor mobil mewah akan efektif pada bulan ini.
“Memang dari segi jumlahnya tidak besar, tetapi melalui kebijakan ini menjadi signal bahwa kita prioritaskan pada produksi nasional yang ikut menggerakan ekonomi kita,” tambahnya.
Pemerintah berharap dengan kebijakan pengendalian impor termasuk untuk mobil mewah, membuat industri otomotif dalam negeri dapat meningkatkan kapasitas ekspornya agar bisa mendatangkan devisa bagi negara. (anto)
Keyword : Sektor otomotif industri otomotif genjot produksi ekspor Toyota Suzuki Kemenperin Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto impor tarif