Rabu, 24/06/2015 15:28 WIB
mobilinanews.com (Jakarta) – Kondisi ekonomi nasional yang lesu masih belum bisa diprediksi sampai kapan membaik. Sementara di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar makin terpuruk. Yakni di atas Rp 13 ribu per dolar Amerika Serikat.
“Kondisi yang tidak menguntungkan ini memaksa kami terus untuk memutar otak, karena berimbas terhadap penjualan Toyota yang mengalami penurunan 15-16 persen. Tentu kami tidak akan tinggal diam, karena cost produksi juga ikutan naik,” ujar Suparno Djasmin, wakil presiden direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) saat berbuka puasa dengan media di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Selasa (23/6).
Meski begitu, pria yang karib disapa Abong tidak berani memastikan kapan kenaikan harga mobil Toyota dilakukan. “Toyota tak ingin langsung membabani ke konsumen dengan menaikkan harga. Kalau terpaksa akan dilakukan bertahap sembari melihat kondisi pasar sekarang,” ungkapnya.
Melihat kondisi yang ada Abong justru menyarankan agar konsumen memanfaatkan dengan cermat. “Sekarang adalah waktu yang tepat untuk beli mobil daripada harga pada naik nanti,” senyum Abong.
Peminatnya Besar, New Toyota Venturer Resmi Dilaunching di Pekanbaru, Riau
Honda Borong 4 Gelar, Toyota Sienta Mobil Terbaik 2016 Versi ICOTY
Balapan Resmi Pertama di Jepang, Alinka Tembus Final dan Finish
Dia juga berharap, pemerintah segera bisa melihat kondisi penjualan mobil yang lesu ini dengan menerapkan regulasi yang tepat. “Sehingga memasuki semester dua tahun ini kondisinya bisa lebih baik. Kita harus selalu optimis kan,” lanjut Abong lagi.