Rabu, 21/11/2018 18:09 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Tahun 2018 sepertinya kurang bersahabat bagi pembalap Toyota Team Indonesia (TTI) Demas Agil. Padahal tahun lalu, Demas baru saja mempersembahkan gelar juara nasional Gymkhana untuk TTI.
Sayangnya, tahun ini tren juara nasional gagal dilanjutkan Demas Agil. Tak hanya satu gelar, Demas bahkan harus rela kehilangan peluang menjuarai dua cabang balapan akibat jadwal bentrok antara kejurnas Gymkhana dengan kejurnas ITCC 1600 Max ISSOM 2018 round 6, Minggu (4/11/2018) beberapa waktu lalu.
Secara pribadi, Demas sebenarnya punya ambisi untuk meraih gelar juara nasional ke-5 secara beruntun, namun faktanya pil pahit harus ia terima.
“Jujur sedih sih, kecewa juga pastinya. Yang saya sayangkan adalah jadwal bentrok, karena kalau saya juara nasional lagi tahun ini (gymkhana), berarti 5 tahun berturut-turut,” ujar Demas.
GESITS Kembangkan Teknologi Motor Listrik Baru Bersama IBC dan Hyundai Kefico
Motor Benelli Leoncino 250 Dijual Nyaris Seharga Motor 155 Cc, Harga Mulai Rp30 Jutaan!
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya!
Jadwal bentrok membuat Demas harus memilih salah satu. Kebetulan posisi klasemen di ISSOM sedikit lebih baik sehingga ia pun memutuskan tampil di ISSOM Sentul dan melepas kejurnas gymkhana round 6 yang digelar di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Saat balapan ITCC 1600 Max, dewi fortuna sedang tidak berpihak, Demas pun harus gagal finish akibat masalah teknis di mobilnya.
“Awalnya bagus semua, bahkan di touring bisa pole position, udah berusaha semaksimal mungkin tapi endingnya nggak sesuai harapan. Ya kesimpulannya tahun ini saya tanpa gelar, belum waktunya,” ungkap Demas.
Bagi Demas, hasil tahun ini ia jadikan sebagai proses dalam karir balapnya. “Saya anggap hasil tahun ini sebagai proses pendewasaan. Titel hanyalah titel, jumlah gelar hanya sekedar jumlah, tapi proses ini bisa sangat bernilai,” tutup Demas. (adr)