Sean Gelael Dengan Semangat Baru Ke Seri Austria Formula 3.5 Renault

Kamis, 25/06/2015 23:34 WIB

mobilinanews.com (Jakarta) -  Pebalap muda Sean Gelael bersiap mengikuti seri kelima Formula 3.5 Renault yang akan dilangsungkan di sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, 11-12 Juli mendatang dengan semangat baru.

“Semangat itu tentu mencuat setelah mengikuti 4 seri awal. Memang prestasinya belum bagus. Tapi harus diingat ini tahun pertama saya mengikuti Formula 3.5 Renault. Jadi boleh dibilang ini menjadi tahun pembelajaran. Terpenting bagaimana belajar dari kesalahan,” ujar Sean kepada mobilinanews di KFC Gunawarman, Jakarta, Rabu (24/6).

Yang menggembirakan, dari seri ke seri menunjukkan grafik yang meningkat mengenai catatan waktu. Sekarang beberapa masalah itu sudah terpetakan, dan bersama tim Jagonya Ayam with Carlin yakin akan lebih baik menghadapi seri mendatang.

Menghadapi seri kelima itu, Sean mengaku sudah banyak belajar dari 4 seri yang telah dilaluinya. Evaluasi yang dilakukan menyangkut dirinya sendiri dan mobil yang dikendarainya. “Saya semakin memahami karakter mobil Formula 3.5 Renault ini. Di sisi lain, kebanyak pebalap lain sudah memasuki tahun kedua dan ketiga,” tutur Sean.

Pebalap 18 tahun ini sekalian ke Jakarta karena kuliahnya di London, Inggris juga tengah libur. Sehingga nanti akan berangkat ke Austria dari Jakarta dan setelah event juga akan kembali ke tanah Betawi itu.

Menurut Ricardo Gelael, ayah dari Sean, tidak mudah langsung bisa tune in dengan karakter mobil balap yang belum lama dikenalnya. “Karakter mobil Formula 3.5 Renault sangat sensitif. Apalagi jika habis memakai ban baru, tantangannya lebih komplek. Sekali membuat kesalahan di balap ini, bisa 5 detik hilang,” ujar mantan pereli nasional itu.

Kadok –sapaan karibnya – melihat karakternya sangat berbeda dengan mobil reli. Kalau di reli ketinggalan masih bisa kemungkinan dikejar, tetapi kalau di balap mobil formula bisa sangat susah. “Di Formula 3.5 Renault dibutuhkan perhitungan sangat presisi. Dan ingat, ini tahun pertama Sean di sini,” tambah Kadok.

Dari catatan waktu yang dicetak Sean, Kadok melihat mestinya putranya itu bisa kompetitif untuk mendarat di P5 atau P6 di setiap balapan. Tapi Kadok bisa memahaminya kalau hal itu belum bisa diraih untuk hasil akhir. “Sean terkadang masih suka kepingin buru-buru. Sean juga mesti belajar soal trik di sirkuit, karena beberapa pebalap melakukan itu,” lanjutnya.

Dengan pengalaman di 4 seri awal, Kadok menaruh harapan putranya akan bisa lebih cepat dan meraih poin di Austria. Apalagi Sean sudah pernah dua keli berlaga di sirkuit dengan panjang 4, 326 kilometer itu.

Hingga usai 4 seri, Sean melakukan pencapaian terbaik di seri Monaco dengan finish ke-8. Di klasemen sementara, Sean menempati posisi ke-17 dengan 4 poin.

TERKINI
Hyundai Ajak Pemilik IONIQ 5 dan IONIQ 6 Lakukan Pembaruan Software Bermasalah, Menjamin Keamanan Konsumen Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya, Ini Fasilitas Unggulannya PEVS 2024 : NETA Raih Penghargaan Favourite Car Brand Launch, Ini Strategi Yang Diterapkan MMKSI Merelokasi Diler Mitsubishi Motors SUN Malang Kota, Kini Lebih Lengkap dan Nyaman