Jum'at, 14/12/2018 14:28 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Terkait petisi yang mengatasnamakan Komunitas Slalom/Gymkhana Indonesia yang beredar hari ini (Jumat, 13/12/2018), mendapat tanggapan dari A. Hariono selaku Waketum Olahraga Mobil IMI Pusat.
“Petisi itu menurut saya salah alamat. Ketua Komisi Gymkhana itu hanya menjalankan tugas dan bertanggung jawab kepada Waketum Olahraga Mobil,” ujar Hariono kepada mobilinanews.
“Kalau mau diganti ya Waketum harusnya, bukan Ketua Komisi. Karena komisi kan tidak berwenang memutuskan apa-apa,” tegas Mas Hari, sapaan akrabnya.
Selain itu, lanjutnya, di AD/ART organisasi IMI Pusat tidak mengenal istilah petisi.
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya
Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024
Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih
“Tidak ada istilah petisi di AD/ART IMI. Kalau ada persoalan, teman-teman yang mengatasnamakan Komunitas Gymkhana Indonesia itu bisa bertemu kita dan dibahas internal di IMI,” lanjutnya.
Ditanya siapa saja penggagas petisi, Mas Hari mengaku tidak tahu.
Hingga Jumat siang (14/12/2018), sudah ada 17 yang menandatangani petisi yang isinya meminta penggantian Ketua Komisi Slalom IMI Pusat 2018 itu. (bs)
Ini isi lengkap bunyi petisi dimaksud :
SURAT PERNYATAAN
Perihal: Petisi Penggantian Ketua Komisi Slalom IMI Pusat 2018
Bersama ini kami dari komunitas cabang olahraga slalom/Gymkhana Indonesia menyatakan permohonan penggantian ketua komisi slalom IMI Pusat periode 2018 kepada pengurus IMI Pusat. Adapun alasan pemohonan kami adalah sebagai berikut:
1.Ketua Komisi Slalom IMI Pusat 2018 dinilai tidak mampu untuk menjalankan fungsi jabatannya dalam hal ini sebagai ketua komisi cabang olahraga slalom yang berfungsi sebagai fasilitator antara komunitas dan IMI Pusat dalam hal peraturan perlombaan, usulan peraturan, serta interpretasi peraturan.
2.Ketua Komisi slalom IMI Pusat 2018 dinilai tidak mewakili komunitas slalom / Gymkhana di Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dengan tidak adanya IMI Delegate yang hadir pada event international AAGC India 2018, AAGC Taiwan 2018, yang diselenggarakan diluar Indonesia walaupun surat penunjukan ketua komisi slalom sebagai IMI Delegate sudah diterbitkan oleh IMI Pusat.
3.Ketua Komisi slalom IMI Pusat 2018 juga kurang mampu membangun komunikasi yang baik terhadap komunitas slalom / Gymkhana. Serta dinilai tidak mampu untuk menjaga keharmonisan diantara komunitas gymkhana Indonesia, terlihat di tahun 2018 terdapat konflik diantara atlet slalom yang justru timbul akibat tindakan ketua komisi slalom yang kurang bijak dalam merespon suatu hal.
Kami berharap agar permohonan kami untuk mengganti ketua komisi slalom IMI Pusat ini dapat dipertimbangkan dan diakomodir oleh para pimpinan IMI Pusat khususnya Wakil Ketua Umum Bid. Olahraga Mobil. Agar cabang olahraga slalom / Gymkhana di Indonesia dapat terus berkembang dan dapat berprestasi lebih baik ditingkat International.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar benarnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Desember 2018, KOMUNITAS SLALOM /GYMKHANA INDONESIA.